Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bekasi Dukung Jakarta Putus Kontrak Pengelola Bantargebang

Rahmat Effendi menyambangi Balai Kota, Jakarta, demi membahas permasalahan yang ada di Bantargebang.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bekasi Dukung Jakarta Putus Kontrak Pengelola Bantargebang
Dennis Destryawan/Tribunnews.com
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2015) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putus kontrak, dan swakelola adalah langkah yang diambil Pemerintah Provinsi DKI terkait permasalahan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

Keputusan itu mendapat dukungan dari Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Rahmat Effendi menyambangi Balai Kota, Jakarta, demi membahas permasalahan yang ada di Bantargebang.

Pemprov DKI yang ingin mengambil langkah untuk swakelola TPST Bantargebang mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Bekasi.

"Ya harus dukunglah, namanya bagian integral. Kita kan bukan antar negara," ujar Rahmat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2015).

Intinya, kedua kepala daerah, yakni Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ingin warga di masing-masing daerah tidak tersulitkan karena permasalahan sampah.

"Harus diakui, selama ini pengolahan di sana (Bantargebang) tidak memenuhi standar. Jadi Bekasi dirugikan, Jakarta juga dirugikan. Beliau (Rahmat) juga ingin warga Bekasinya sejahtera. Otaknya, perutnya, dompetnya penuh. Saya juga ingin. Makanya kita kerjasama," ujar Basuki.

BERITA TERKAIT

Pertemuan keduanya berlangsung berkisar 30 menit. Mereka membahas beberapa poin adendum antara Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi.

Yakni soal, jam operasional truk sampah DKI, rute yang boleh dilalui. Rahmat mengatakan ada poin lain yang diubah dari adendum tersebut.

Seperti meminta tanggung jawab Pemprov DKI untuk memenuhi kewajiban yang belum terselesaikan.

"Ada buat kesehatan, pendidikan, infrastruktur. Kan Pak Gubernur bilang 'berapapun juga silahkan yang penting pada proporsionalnya'," ujar Rahmat.

Selain membicarakan adendum perjanjian kerja sama, Rahmat juga mengajukan proposal dana hibah yang dianggarkan Pemprov DKI kepada kota mitra sebesar Rp 1 triliun.

Dia juga mengajukan proposal tambahan untuk pembanguan infrastruktur sebesar Rp 1 triliun.

"Dana yang adendum TPAD kita hampir Rp 1 triliun, dana kemitraan kita ajukan Rp 1 triliun. Kalau dapat Rp 2 triliun, alhamdulillah," kata Rahmat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas