Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahu Berformalin Tersebar di Pasar DKI Jakarta

Siti Maidah (30), pemilik pabrik tahu mengandung bahan formalin sudah beroperasi sejak 2011 silam

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
zoom-in Tahu Berformalin Tersebar di Pasar DKI Jakarta
Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Siti Maidah (30), saat memberikan keterangan ke media dengan berapi-api di Polda Metro Jaya, Jumat (4/12/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siti Maidah (30), pemilik pabrik tahu mengandung bahan formalin sudah beroperasi sejak 2011 silam. Pabrik beralamat di Jalan Raya Hankam, Gang Sunter RT 04 RW 05, Jati Murni, Pondok Melati.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mujiono mengatakan pabrik dapat memproduksi 30 kotak besar maupun kecil tahu untuk diedarkan di pasar swalayan dan tradisional.

"Sejak empat tahun lalu, pelaku membuat tahu campuran formalin sekitar 30 kg tahu per hari. Dipasarkan tidak hanya di pasar tradisional, tetapi di swalayan," tutur Mujiono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (4/12/2015).

Dia menjelaskan, tahu menjadi panganan favorit bagi setiap kalangan. Maka dari itu pelaku menjual tahu berformalin ke beberapa pasar swalayan. Pelaku mengirim tahu ke Pasar Kranji, Pasar Cikarang, Pasar Jum'at, Pasar Cipulir, pasar di wilayah Bekasi dan Jakarta Selatan.

Di kesempatan itu, dia mengimbau, bagi setiap masyarakat agar lebih berhati-hati memilih atau membeli tahu di pasaran. Sebab, dikhawatirkan tahu telah tercampur dengan formalin.

Tahu berformalin itu lebih kenyal, lebih mengkilat dan dapat bertahan hingga 15 hari tidak pada umumnya yang hanya satu sampai dua hari saja.

"Kalau untuk rasa memang tetap sama, tetapi untuk aroma pasti akan lebih menusuk," kata.

Berita Rekomendasi

Aparat kepolisian akan melakukan razia-razia di sejumlah pasar tradisional untuk mencari para penjual makanan yang telah dicampurkan bahan tidak sesuai ketentuan.

Namun, mencari para produsen atau pabrik yang membuatnya. Tidak hanya merazia pasar, tetapi pihaknya fokus mencari sumbernya yaitu pabrik. Biar dihilangkan semua.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas