TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Palang pintu kereta tidak tertutup rapat menjadi salah satu penyebab kecelakaan di stasiun Angke, Tambora Jakarta.

Hal itu dinyatakan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono.

"Memang palang pintu tidak menutup seluruh jalan sehingga itu membuat si sopir jadi memilik akses untuk menerobos," ujar Djoko saat dihubungi wartawan, Minggu, (6/12/2015).

Meski tidak tertutup rapat, Djoko mengimbau agar para pengguna perlintasan jalur kereta harus tetap mematuhi peraturan. Sehingga pada saat palang pintu tertutup, diharapkan seluruh angkutan umum tidak nekat menerobos masuk.

"Saya menghimbau kepada semua pemakai jalan lalu lintas yang ada dipersimpangan jalan mau itu rel atau lampu merah," ungkap Djoko.

Djoko pun memberikan bela sungkawa kepada para keluarga korban kecelakaan. Pihak Kementerian Perhubungan saat ini masih meneliti latar belakang permasalahan di jalur kereta listrik tersebut.

"Saya turut berbelasungkawa atas kejadian ini dan prihatin," kata Djoko.

Sebelumnya diketahui Kecelakaan maut terjadi, Minggu (6/12/2015) pagi pukul 09.00 WIB di perlintasan kereta Muara Angke, Jakarta utara. Kecelakaan terjadi antara sebuah metromini dengan Kereta Rel listrik (KRL)‎.

Informasi yang dihimpun, akibat kecelakaan ada 24 orang yang menjadi korban. Sedangka pihak yang meninggal sudah 19 orang termasuk supir.

Kondisi metromini juga rusak
parah, akibat terseret KRL hingga 200 meter. Untuk bisa mengeluarkan bangkai metromini, petugas kepolisian dibantu
pemadam kebakaran memotongi kerangka bus metro mini.