Ahok: Saya Ganti Seluruh Direksi TransJakarta
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memberi sinyal direksi PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) akan dirombak habis-habisan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memberi sinyal direksi PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) akan dirombak habis-habisan.
Pria yang akrab diasapa Ahok ini membeberkan alasan warga Jakarta masih memilih bus Metromini untuk sarana transportasi mereka.
Menurutnya, harga naik bus Metro mini lebih murah dibandingkan naik bus TransJakarta. Selain itu, armada bus TransJakarta yang belum memadai, menjadi alasan warga Jakarta terpaksa naik bus metro mini.
Hal itu yang menjadi sorotan Ahok atas kinerja Direksi PT TransJakarta. Mantan Bupati Belitung Timur ini menyebut, kinerja mereka dalam setahun gagal total.
Ahok menilai, Direksi PT TransJakarta tidak bisa bersaing dengan bus ibu kota lainnya, yang satu di antaranya metro mini.
"Saya mau ganti seluruh Direksi TransJakarta, jujur saja. Karena selama satu tahun, bagi saya TransJakarta itu gagal total jadi pesaing bus ibu kota," imbuhnya.
Andai armada bus TransJakarta memadai, pastinya warga Jakarta beralih dari bus metro mini. Apalagi bila harga tiketnya, Rp 3500.
"Saya bilang ke TransJakarta, Anda beli bus yg banyak. Sopir begitu mahal gajinya. Kira-kira kalo busnya tambah banyak, kalian pilih bus kami (TransJakrarta) yang bagus bayar Rp 3500 atau naik metro mini lagi? Pasti naik yang bagus," ujar dia.
"Siapa yang menentukan trayek? Kami. karena kita enggak boleh kasih bus yang sama-sama trayek dengan metro mini," ucap Ahok.
Warga Jakarta tidak puas dengan pelayanan transportasi Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok-Djarot.
"Transportasi masih di posisi paling bawah. Pasti banyak warga sekarang tidak puas dengan pelayanan transportasi," kata Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi.
Warga merasa tidak puas dengan pelayanan moda transportasi andalan Jakarta, transjakarta. Beberapa masalah yang ada di moda transportasi ini di antaranya bus yang tidak laik pakai, bus mudah terbakar, beberapa kasus pelecehan seksual di dalamnya, headway (jarak antar bus) yang terlampau lama, dan sebagainya.
Selain itu, bus-bus sedang di Jakarta seperti metromini dan kopaja yang reyot juga masih beroperasi.