Bripka Taufik Alami Penganiayaan di Kepala Sebelum Menceburkan Diri ke Kali Ciliwung
"Kami mengautopsi Bripka Taufik dan hasil menunjukkan ada dugaan penganiayaan,"
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas medis telah melakukan proses autopsi terhadap jasad Bripka Taufik.
Hasil autopsi menunjukkan dia menderita luka karena diduga menjadi korban penganiayaan.
"Kami mengautopsi Bripka Taufik dan hasil menunjukkan ada dugaan penganiayaan," tutur Kabiddokkes Polda Metro Jaya, Kombes pol Musyafak, kepada wartawan, Rabu (20/1/2016).
Berdasarkan hasil autopsi ada resapan darah di beberapa bagian kepala Taufik.
Dia diduga menjadi korban penganiayaan di kepala menggunakan benda tumpul.
"Selain itu ada luka robek karena benda tajam di lengan kiri," kata dia.
Dia memastikan Taufik meninggal dunia karena tenggelam.
Ini dibuktikan di kerongkongan Taufik ada pasir dan lumpur.
Setelah sempat menyeburkan diri ke Kali Ciliwung, Bripka Taufik ditemukan.
Dia tewas mengambang di DPU kali banjir kanal, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (19/1) sekitar pukul 14.00 WIB
Bripka Taufik tewas karena terbawa arus kali.
Dia dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diautopsi.
Sementara itu, seorang informan bernama Sibe masih dilakukan pencarian.
Empat aparat Polsek Senen dan dua orang informan, Senin (18/1/2016), kemarin, sekira pukul 16.00 WIB, menggerebek bandar narkoba di Jalan Slamet Riyadi IV, Matraman, Jakarta Timur.
Saat menggerebek di dalam rumah itu ada tiga orang diduga bandar narkoba.
Salah satu dari ketiganya berteriak, sehingga memancing teman-teman mereka datang ke lokasi.
15 orang secara tiba-tiba menyerbu petugas dengan membawa senjata tajam, parang dan golok.
Atas insiden itu, Inspektur Satu Prabowo menderita luka bacok di punggung, setelah terkena sabetan senjata tajam.
Akibatnya, Prabowo langsung dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo untuk diberi penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, anggota kepolisian Bripka Topik dan informan bernama Sibe, nekat menyeburkan diri ke kali Ciliwung guna menghindari amukan masa.
Akibat serangan itu, para pelaku meloloskan diri.
Kemudian rumah atau TKP tersebut langsung dipasangi garis polisi.
Dari TKP, petugas menemukan dua alat hisap (bong) yang kini sudah diamankan.