Jadi Target Bahrun Naim, Kantor Ahok Dijaga Ketat
Pengamanan di kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diperketat.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamanan di kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diperketat.
Hal itu terkait adanya bom di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis pekan lalu (14/1/2016).
Pria yang akrab disapa Ahok diketahui menjadi salah satu sasaran kelompok teroris Bahrun Naim.
Kepala Biro Umum Provinsi DKI Jakarta Agustino Dharmawan menyebut pihaknya belum mendapatkan informasi terkait pimpinannya yang menjadi sasaran selanjutnya teroris.
Keamanan diperketat per November hingga saat ini.
Biro Umum melakukan kerja sama dengan TNI dan Polri demi menjaga menyusupnya teroris di Balai Kota.
"Kami kerja sama dengan TNI Polri, kami tingkatkan terus keamanan di Balai Kota," ujar Agustino saat dihubungi pada Kamis (21/1/2016).
Agustino enggan menyebutkan jumlah personel TNI dan Polri yang berjaga di Balai Kota. Kata dia, yang pasti ada peningkatan.
Pantauan Tribun, TNI dan Polri yang berjaga tak terlihat.
Kemungkinan besar mereka bersembunyi di antara gedung-gedung di Balai Kota.
"Ya enggak bisa gembar-gembor berapanya, masa iya kami buka kalau kami punya pistol berapa, pokoknya ada peningkatan itu saja yang bisa saya berikan," imbuhnya.
Untuk petugas pengamanan dalam (Pamdal) sendiri di Balai Kota, Agustino mengaku menurunkan kurang lebih 110 personel yang berjaga setiap harinya terbagi menjadi 3 shift.
"Kalau pagi dan siang itu 40 orang kalau malam 30 orang," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ahok menjadi salah satu sasaran dari kelompok teroris Bahrun Naim.
Hal itu dikonfirmasi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.