TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto mengungkapkan pihaknya akan mengantisipasi masuknya jajanan sekolah yang menggunakan kemasan yang mirip seperti kondom seperti yang beredar di Bekasi.

"Langkah kami, selama ini seluruh kantin di sekolah-sekolah itu sudah bekerjasama dengan BPOM. jadi seluruh kantin-kantin di sekolah itu sudah memasuki yang namanya pusat jajan aman sekolah," ujar Sopan saat dihubungi, Jumat (22/1/2016).

Sopan mengatakan, pengecekan terhadap semua jajanan yang beredar di sekolah di kawasan DKI Jakarta dilakukan secara rutin oleh BPOM.

"Itu setiap waktu selalu diawasi, dicek, kandungan-kandungan makanan jajanan yang ada itu, selalu diawasi oleh BPOM," kata Sopan.

Peredaran jajanan sekolah tidak hanya berada di dalam lingkungan sekolah, tetapi juga beredar di luar halaman sekolah.

Untuk mengantisipasi beredarnya makanan yang tidak layak, Sopan mengatakan pihaknya telah mengeluarkan surat edaran bahwa pedagang yang menjajakan makanan yang tidak sesuai syarat dan ketentuan untuk ditindak.

"Kami juga sudah memberikan edaran bahwa sebaiknya pedagang-pedagang yang tidak memenuhi syarat itu berjualan, ditindak," ucap Sopan.

Sopan mengatakan, saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan terkait jajanan sekolah yang kemasannya mirip kondom tersebut.

"Sementara belum ada laporan dan semoga tidak ada di Jakarta," kata Sopan.

Diberitakan sebelumnya, beredar jajanan anak yang kemasan dalamnya mirip kondom beredar di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

Pendiri Yayasan Kita dan Buah Hari, Elly Risman mengaku pihaknya mendapatkan laporan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Bekasi terkait jajanan tersebut.

Jajanan itu dikemas dalam kardus kotak ukuran sedang bermerek 'Kotak Kado'. Ketika dibuka, ada kemasan plastik susu cair bertuliskan "Susu Mas Moccacino" berwarna cokelar dan satu wadah mirip kondom.