TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir sebulan sejak kematian Wayan Mirna Salihin namun celana Jessica Kumola Wongso belum juga ditemukan.

Celana itu dianggap substansial untuk mengungkap kasus kematian Wayan Mirna (27) seusai menyeruput es kopi di kafe Olivier, Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu 6 Januari 2016) lalu.

Jessica (27) membuang celana panjang yang dikenakannya pascakematian Mirna.

Jessica adalah teman satu meja Mirna saat menyeruput kopi yang mengandung racun itu.

Menurut pengacaranya, Yudi Wibowo Sukinto, Jessica membuang celananya itu karena robek bagian selangkangan.

"Celana itu sobek waktu Jessica antar Mirna ke RS Abdi Waluyo," kata Yudi di Jakarta, Rabu (3/2/2016) hari ini.

Yudi memaparkan ciri-ciri celana itu.

"Celananya bahan skirt, legging, bukan levis (jins)," kata Yudi.

"Celananya dibuang bukan Jessica yang minta, tapi pembantunya yang bilang. 'Non, celananya sobek, dibuang aja yah'. Begitu," Yudi menambahkan.

Hingga hari ini, celana ini belum juga ditemukan. Polisi masih mencarinya dengan bantuan petugas kebersihan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal, mengatakan, celana itu untuk memperkuat fakta.

Celana itu masih dicari, kalau ada perkembangan lanjut pasti kami sampaikan, kami targetkan selesai secepatnya," kata Iqbal di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/2/2016) dikutip dari Kompas.com.

Soal hilangnya celana itu jadi perdebatan. Keterangan Yudi beda dengan keterangan pembantunya Mirna bernama SR.

Kepada polisi, dia justru mengaku disuruh Jessica si majikannya itu untuk membuang celana di tempat sampah.