Ahok: Penyakit DBD Meningkat di Perumahan Elit
penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat di lingkungan perumahan elit.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat di lingkungan perumahan elit.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, alasan meningkatnya DBD di perumahan elit dikarenakan warga tidak mengizinkan petugas kesehatan masuk ke rumah mereka untuk 'membunuh' jentik nyamuk.
"Banyak perumahan mewah dan bagus malah meningkat (DBD), karena orang enggak kasih masuk (ke rumah). Dia (jentik nyamuk) bukan di got kotor tapi di tempat yang bersih," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2016).
Ahok mengklaim, bila dibandingkan tahun lalu, warga Jakarta yang terkena DBD jauh menurun. Untuk pencegahan, dia telah menginstruksikan juru pemantau jentik (jumantik) di tiap kelurahan untuk memberantas jentik nyamuk.
"Kita harus tangani aja, kalau dibandingkan tahun lalu Jakarta turun," imbuhnya.
Sementara itu, jumlah penderita penyakit DBD di wilayah Jakarta Timur meningkat hingga dua kali lipat.
Kecamatan Duren Sawit menjadi wilayah yang paling banyak warganya menderita penyakit tersebut.
Pada Januari 2016 penderita penyakit DBD di Jakarta Timur mencapai 157 kasus. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 76 kasus saja pada bulan yang sama.
Sedangkan di Jakarta Barat terdapat 26 kasus DBD. Khusus di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengalami peningkatan. Terhitung sudah ada 13 kasus pada Januari lalu.
Camat Kebayoran Baru, Edy Suherman membenarkan bahwa kasus DBD di Kebayoran Baru memang mengalami peningkatan pada Januari 2016 ini.
Hal ini dikarenakan sudah masuknya musim hujan. Sehingga, akan ditingkatkan kegiatan grebek Jumantik.
"Info dari Puskesmas jumlah kasus DBD di Kebayoran Baru yaitu 13 kasus," tutur dia.