TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polsek Matraman melakukan penggeledahan terhadap sebuah rumah yang berada di Jalan Moncokerto III, RT 14 RW 13, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (9/2/2016).

Rumah tersebut merupakan kediaman sang majikan yang diduga melakukan tindak penganiayaan terhadap Ani (20), pembantu rumah tangga (PRT)-nya.

Saat melakukan penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang bukti di lokasi.

Tidak hanya itu bercak darah yang sudah mengering dan tampak mulai pudar juga terlihat di tembok tangga menuju lantai dua rumah tersebut.

Dalam penggeledahan tersebut, korban juga turun serta untuk menunjukkan sejumlah barang bukti.

Salah satunya ia menunjukkan bercak darah berbentuk tiga jari yang ditunjuk sebagai jejak jari miliknya. "Ini juga," tunjuk Ani sambil menahan sakit karena bibirnya yang terluka.

Sementara itu pada salah satu kamar di rumah tersebut ditemukan seorang nenek yang menggunakan alat bantu pernapasan.

Diduga nenek yang dirawat oleh seorang bocah laki-laki tersebut adalah orangtua pelaku.

Wakapolsek Matraman AKP Diah T. Agustina mengatakan pihaknya mengumpulkan sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban.

Barang bukti yang diamankan tersebut di antaranya gagang sapu yang masih menyisakan bercak darah, pot tanaman, sikat kamar mandi, hingga gagang pel.

"Gagang sapu yang kami temukan sudah patah dan di gagang itu kami menemukan bercak darah yang diduga milik korban," jelasnya saat memimpin penggeledahan, Selasa (9/2/2016).

Penggeledahan itu sendiri sempat dihalang-halangi Ari, sopir pelaku. Ia beberapa kali menghubungi majikannya saat polisi datang.

Bahkan Ari melaporkan kepada majikannya bahwa polisi sedang menggeledah rumah. Ari pun kemudian diamankan polisi guna penyelidikan lebih lanjut. (Junianto Hamonangan)