Malam Valentine, Belasan Remaja Terjaring Razia di Depok
Diduga PP hendak tawuran dengan kelompok pemuda lainnya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sekitar 20 remaja dan pemuda diamankan petugas gabungan dari kawasan Beji dan Pancoran Mas, Depok dalam razia yang digelar di sejumlah wilayah di Kota Depok di malam perayaan hari Valentine, Sabtu (13/2/2016) malam hingga Minggu (14/2/2016) dinihari.
Mereka yang diamankan kemudian didata dan dibina sebelum akhirnya dipulangkan dengan memanggil orangtua mereka masing-masing.
Razia ini dilakukan untuk mengantisipasi tindak kejahatan dan tawuran antar kelompok pemuda yang rawan terjadi di sejumlah wilayah di Depok.
Dalam razia itu, petugas mendapati seorang remaja, PP (13) yang nongkrong di wilatah Pancoran Mas, membawa senjata tajam celurit.
Diduga PP hendak tawuran dengan kelompok pemuda lainnya.
Kapolsek Beji Komisaris Gusti Ayu Supiati mengatakan razia dilakukan karena banyaknya laporan warga yang resah dengan keberadaan para remaja yang nongkrong di pinggir jalan di Jalan Margonda Raya, setiap malam minggu atau malam libur.
Apalagi kata dia kali ini mereka nongkrong dan berkumpul di malam hari Valentine yang disinyalir bisa menimbulkan tindakan negatif.
"Dari laporan warga yang resah ini, akhirnya kami melakukan razia atas mereka. Ada belasan remaja dan pemuda yang kami amankan," kata Ayu.
Ia menuturkan belasan remaja yang terjaring razia mereka amankan di Kantor Polsek Beji. Beberapa dari mereka kata Ayu adalah remaja perempuan.
"Mereka kami data dan kami bina untuk memberikan pelajaran dan efek jera. Mereka sudah kami pulangkan setelah orangtua mereka kami minta menjemputnya," kata Ayu.
Selain itu kata dia di depan orangtua masing-masing para remaja ini diminta membuat pernyataan dan berjanji tidak lagi nongkrong tanpa tujuan di sisi jalan raya di Depok yang bisa memicu tindakan kejahatan dan perbuatan negatif.
"Kami harap mereka menepati janjinya dan tidak lagi mengulangi perbuatannya," kata Ayu.
Ayu juga berharap para orangtua lebih memperhatikan dan mewaspadai perilaku dan pergaulan anak-anak mereka di luar rumah.
Sementara itu, Kapolsek Pancoran Mas, Komisaris Tata Irawan menuturkan para remaja yang mereka razia dan salah satunya kedapatan membawa celurit juga sudah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah orangtua mereka datang menjemput.
Kapolresta Depok Kombes Dwiyono menuturkan pihaknya akan melakukan razia ini secara rutin setiap malam. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi para remaja dan pemuda melakukan tindak pidana, akibat berkumpul tengah malam tanpa tujuan yang jelas.
Menurutnya selain mengamankan para pelajar, pihaknya juga meminta sejumlah kelompok pemuda yang berkumpul di beberapa wilayah di Depok membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
"Sebab keberadaan mereka bisa memicu terjadinya tindak pidana. Ini yang kita antisipasi. Sebab jika itu terjadi, mereka juga yang rugi, dan masyarakat dibuat resah," kata Dwiyono, Minggu (14/2/2016).
Sementara itu, sebelumnya tawuran antara dua kelompok pemuda pecah di Jalan Raya Akses UI, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Sabtu (13/2/2016) malam sekira pukul 22.30.
Para pemuda yang tawuran adalah mereka yang baru saja usai menonton pagelaran musik reaggae di Mal Cimanggis, di Jalan Raya Bogor.
Akibatnya seorang pelajar SMP, Choirul Akmal (13) warga Beji, Depok, terkena sabetan celurit di punggungnya.
Sampai, Minggu (14/2/2016) siang, Choirul masih dirawat intensif di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Ia harus menerima belasan jahitan di punggungnya akibat luka sabetan celurit tersebut.
Karena kejadian ini, Polsek Cimanggis bersama Polresta Depok masih mendalaminya untuk membekuk pelaku pembacokan dengan celurit terhadap Choirul.
Kapolsek Cimanggis, Komisaris Arlon Sitinjak menuturkan dari sejumlah keterangan rekan korban, diketahui saat itu Choirul mengendarai motor Honda Blade.
Ia baru usai menonton musik reagge di Mal Cimanggis dan hendak kembali ke rumah mereka di Beji, Depok melalui Jalan Akses UI.
Namun di depan salah satu restoran cepat saji di Jalan Akses UI, tawuran antara dua kelompok yang juga habis menonton musik reagge pecah.
Choirul yang kebetulan melintas di sana menjadi korban. Seorang pemuda yang tak dikenal menyabet punggung Choirul dengan celurit. Akibatnya Choirul tersungkur bersimbah darah.
"Sejumlah rekan korban yang ada di sana langsung menolongnya dan membawanya ke RS Tugu Ibu, namun akhirnya dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan," kata Arlon, Minggu (14/2/2016).
Penulis: Budi Sam Law Malau