Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karyawan Telkom Tewas, Ini Alasan Sopir dan Kernet Metromini Karang Cerita Bohong

Penumpangnya yang tak lain karyawan Telkom tewas, ini alasan kernet dan sopir Metromini karang cerita bohong.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Karyawan Telkom Tewas, Ini Alasan Sopir dan Kernet Metromini Karang Cerita Bohong
Facebook
Agus Budiwibowo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Hanya lantaran takut dikeroyok massa, Muhammad Sasih dan Endang, sopir serta kernet metromini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang terpaksa mengarang cerita.

Dengan kesepakatan keduanya, mereka membuat cerita bohong bahwa tewasnya karyawan Telkom bernama Bagus Budiwibowo kala menumpang metromini mereka ialah karena dirampok di atas metromini.

Padahal cerita aslinya, Bagus terjatuh dari metromini yang dikemudian Muhammad Sasih lalu tersungkur ke aspal. Saat terjatuh, kondisi Bagus masih sadar hingga dibawa ke RS Budi Mulya lalu diteruskan ke RSCM.

"‎Saat itu mobil berjalan pelan, dari spion saya liat Pak Budi terjatuh. Kondisinya saat itu hujan dan licin, padahal saya jalan pelan, tapi bisa terjatuh. Saya yakin saya tidak ngebut, speedometer saya nyala kok, dan itu kondisinya pelan," ungkap Muhammad Sasih, Minggu (14/2/2016) malam di Polda Metro.

‎Lebih lanjut, Endang sang kernet mengaku dalang yang menginisiasi cerita bohong ialah Muhammad Sasih, dimana sebelumnya Muhammad Sasih mengirim pesan pada Endang agar mengarang cerita bohong.

"‎Cerita bohong ini karangan kami berdua, saya ngarang karena takut pak. Saya di SMS sama sopir katanya kalau polisi nanya bilang aja ada perampokan dan saya bilang iya. Saat kejadian saya di pintu depan, dan Pak Bagus di pintu belakang," beber Endang.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti mengatakan pengusutan kasus ini masih ditangani Polres Jakarta Pusat dan Polda Metro hanya membantu.

"Kami Polda hanya membantu penyelidikan saja. Sampai saat ini informasi korban dirampok masih simpang siur, keterangan sopir dan kernet berubah-ubah apakah korban ini korban kejahatan di atas metromini atau korban kecelakaan saat turun dari bus. Masih kami dalami‎, malam ini keterangan sopir dan kernet di Polda total berbeda, mereka mengakui mereka mengarang cerita soal korban dirampok ke rekan dan keluarga korban di rumah sakit," tegas Krishna.

Krishna menambahkan pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah ada tindak pidana dalam kasus ini, menurutnya kasus ini masih terus dikembangkan dan diselidiki untuk memastikan apakah korban benar dirampok atau jatuh dari metromini.

"‎kami selidiki terus, karena faktanya tas, dompet dan Laptop korban masih ada sudah diamankan anggota Lalu Lintas. HP nya hilang, masih kami upayakan untuk dicari," bebernya. 

Untuk diketahui, seorang karyawan Telkom bernama Bagus Budiwibowo meninggal setelah dirampok di metromini 640 jurusan Pasar Minggu- Tanah Abang yang ditumpanginya pada Kamis (11/2/2016) lalu. 

Menurut keterangan sopir dan kernet, pelaku berjumlah empat orang dan diduga mendorong Bagus ke jalan dari dalam metromini hingga kepalanya terbentur.
Para pelaku melarikan diri dan Bagus dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat oleh sopir dan kernet metromini. Namun, meski telah dioperasi, Bagus menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (13/2/2016). Esoknya, Bagus dimakamkan di Kudus, Jawa Tengah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas