Pengusaha Kafe Tak Yakin Pengemudi Fortuner Minum di Kalijodo: Bir Sepuluh Botol Juga Enggak Mabuk
Di sini minuman itu cuma bir bali dan panther, enggak ada minuman yang keras-keras.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pemilik kafe di Kalijodo pasrah dengan rencana pemerintah yang mau membongkar tempat usaha mereka.
Bisnis dengan modal miliaran rupiah pun terancam lenyap.
Salah satunya Suryana, pria asal Cianjur, Jawa Barat itu punya tiga kafe di Kalijodo. Kafe pertama berdiri tiga tahun lalu.
Dua di antaranya bernama Kafe Stand 5758 dan Surya Enjoy. Satu kafe lainnya baru selesai dibangun dua minggu lalu.
Tiga kafe yang menjadi asetnya itu nilainya diperkirakan mencapai Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar.
Dengan adanya rencana penertiban dari Pemprov DKI, Suryana mengaku bakal merugi.
"Itu kafe saya yang ketiga baru dua minggu. Mau balik modal gimana?," kata Suryana di Kalijodo, Jakarta Utara, Rabu (17/2/2016).
Suryana meraup pendapatan kotor Rp 1 juta sampai Rp 3 juta per malam dari satu kafe.
"Tapi itu belum termasuk bayar listrik, air, pegawai," ujar Suryana.
Artinya, jika satu kafe Suryana per malam saja menghasilkan Rp 2 juta, satu bulan ia memperoleh Rp 60 juta.
Penghasilan kotor sebulan untuk tiga kafenya bisa mencapai Rp 180 juta.
Suryana mengaku, ia mempekerjakan total 15 pegawai, dengan 18-20 perempuan penghibur.
Ia tak tahu bagaimana nasib para pekerjanya jika jadi ditertibkan. Ia pusing dengan kondisi saat ini.
"Mau dibilang pusing, ya pusing," ujarnya.
Suryana berharap, ada ganti rugi jika pemerintah melakukan pembongkaran.
Namun, ia lebih berharap penertiban tidak dilakukan.
"Ya kalau harapan maunya normal lagi kayak dulu, enggak ada apa, seperti biasa lagi," ujar dia.
Akan tetapi dengan melihat sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, ia yakin penertiban Kalijodo bakal terealisasi.
"Kayaknya bakalan jadi. Kita ngikut aja maunya pemerintah. Saya sebenarnya ada tempat (pengganti), tapi kan yang paling aman di sini," ujarnya.
Sebab, Kalijodo menurutnya aman-aman saja sebelum kecelakaan mobil Fortuner beberapa waktu lalu, yang memunculkan rencana penertiban Kalijodo.
"Ini karena kecelakaan Fortuner itu. Dia minumnya di mana, mabuknya di mana. Kan katanya dia ke sini cuma singgah," ujarnya.
Ia tak yakin pengemudi Fotuner yang alami kecelakaan di Daan Mogot, Jakarta Barat itu mabuk karena minum di Kalijodo.
"Di sini minuman itu cuma bir bali dan panther, enggak ada minuman yang keras-keras. Bir berapa persen sih? Sepuluh botol juga enggak mabuk," ujarnya.(Robertus Belarminus)