TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bripka Aris Dinanta, seorang polisi yang tertembak pada saat penggerebekan bandar narkoba di wilayah Koja, Jakarta Utara dikenal sebagai sosok yang ulet dan fokus saat bekerja di lapangan melakukan tugasnya.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Tim Lapangan Reskrim Narkoba, Bripka Heri Dwi yang juga teman Bripka Aris saat melakukan operasi di Koja.

"Dia orangnya memang ulet dan fokus. Kalau bekerja itu selalu semangat dan tidak pernah saya mendengar dia mengeluh," ujarnya saat ditemui di RSCM, Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Heri juga menceritakan pada saat penggerebekan berlangsung, tidak ada yang menyangka bahwa tersangka yang merupakan bandar narkoba membawa senjata api yang seketika ditembakkan ke arah polisi yang berada di luar pagar.

"Kami semua tidak tahu. Semua kejadian tiba-tiba saja dan tidak menyangka. Itu pukul 02.00 WIB," tambahnya.

Diketahui bahwa pada penggerebekan banda narkoba di wilayah Koja, Jakarta Utara pada 23 Januari lalu, terdapat dua orang yaitu Ipda Suprihatin dan Bripka Aris Dinanta yang ditembak oleh oknum tidak dikenal.

Bripka Aris dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat selama hampir sebulan karena luka tembak di bagian dada. Sementara Ipda Suprihatin telah keluar dari rumah sakit dan mengalami luka tembak di lengan kiri.