Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM  - Direktur Reserse Kriminal Umum‎ Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti bersama timnya berpatroli di lokalisasi pemukiman Kalijodo, penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis malam (18/2/2016).

Krishna sempat memeriksa aktivitas warga di sudut-sudut gang pemukiman Kalijodo.

Selain itu sebelum pulang, ia sempat memeriksa Cafe Intan milik tokoh Kalijodo, Abdul Aziz atau yang karib disebut Daeng Aziz.

Di pelataran parkir cafe tiga lantai tersebut Krishna sempat bertanya kepada wartawan yang sedang mencari keberadaan Daeng Aziz.

"Gimana sudah ketemu belum orangnya?" tanya Krishna.

Mendapat jawaban belum, krishna menyarankan wartawan yang ingin menemui Aziz untuk mencari ke dalam cafe. Setiap ruangan sebaiknya dilihat mulai dari lantai satu hingga lantai tiga cafe.

"Kalau belum ketemu cari ke dalam, periksa sampai atas," ujar Krishna kepada wartawan.

Krishna yakin jika menjelang eksekusi, Kalijodo akan aman. Terbukti dari tidak ada seorang pun berjaga di Cafe milik pentolan Kalijodo tersebut. Selain itu menurutnya, cafe milik Aziz pun sudah tutup.

"Aman kan, coba lihat tuh, udah gelap udah tidak ada apa-apa," tandasnya.

Sebelumnya Aziz dalam wawancara dengan Kompas TV beberapa hari lalu, mengaku pernah ‎menodongkan pistol kepada Krishna Murti.

Aziz menodongkan pistol pada tahun 2002 silam, saat Krishna masih menjabat Kapolsek Penjaringan. Aziz beralasan menodongkan pistol lantaran belum tahu jika yang ditodong adalah Kapolsek Penjaringan.

Dalam bukunya "Geger Kalijodo" Krishna mengaku pernah ditodong pistol sewaktu bertugas memeriksa Kalijido. Namun menurutnya yang menodongkan pistol bukan Aziz, melainkan Bedul pimpinan preman lainnya dari kelompok Bugis.