'Dulu Mbak-mbak PSK yang Beli Kuenya, Sekarang Polisi dan Satpol PP'
Para PSK itu terpukul dengan rencana penertiban kawasan Kalijodo yang bakal dikembalikan menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Uriah, seorang penjaja kue di kawasan Kalijodo sejak 1979, mengaku, penganan yang ia jual menjadi langganan para PSK di kawasan itu. Bahkan, hubungan dia dengan para PSK tersebut sudah seperti keluarga.
Uriah yang ditemui Kompas.com di kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (26/2/2016) menceritakan, para PSK itu terpukul dengan rencana penertiban kawasan Kalijodo yang bakal dikembalikan menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
"Banyak yang nangis, peluk saya pas dengar rumahnya mau digusur. Saya kasihan juga sama warga-warga di sini, mereka pada kebingungan," kata warga Tambora itu.
Uriah menceritakan, banyak mantan PSK Kalijodo yang sudah pulang kampung. Kebanyakan, mereka pulang kampung ke Lampung atau daerah di Jawa Tengah.
Namun, tak sedikit pula yang mengaku akan mencari tempat lain untuk menjual jasa mereka. Uriah pun hanya bisa mendoakan agar para mantan PSK Kalijodo dapat bertobat.
"Kasihan kalau dengar cerita mereka, apalagi masih pada kecil-kecil. Ya Allah, seumuran anak saya yang SMP. Kebanyakan terpaksa jadi wanita penghibur ya biar dapat uang buat keluarga di kampung," kata Uriah.
Dengan perginya para PSK dan warga Kalijodo, Uriah juga merasakan dampaknya. Penghasilannya berkurang drastis.
"Dulu biasanya mbak-mbak yang jadi wanita penghibur suka beli kue saya juga. Namun, sudah seminggu ini malah polisi sama satpol PP yang beli kue saya," ucap dia.
Biasanya, Uriah mengaku dapat menyetor Rp 600.000. Namun, beberapa hari belakangan ini, setorannya Rp 100.000-Rp 300.000.
"Biasanya saya dapat Rp 200.000 kalau bisa setoran Rp 600.000. Sekarang paling dapat Rp 50.000," kata Uriah.
Setelah bercerita, Uriah pun kembali menjajakan dagangannya. "Kue... kue...."(Kurnia Sari Aziza)