Kalijodo yang Sudah Mirip 'Kota Mati'
Ketika masuk ke gang-gang kecil di belakang kafe itu, akan langsung terlihat kafe-kafe lain yang pintunya dibiarkan terbuka
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jika pernah menonton film mengenai kota-kota yang sudah ditinggal penghuninya, kondisinya hampir mirip dengan kawasan Kalijodo kini, Kamis (25/2/2016).
Ketika masuk ke kawasan itu melalui ujung gang jalan Kepanduan 2, bangunan pertama di jalan itu sudah hancur.
Kemudian, jalan lah terus ke dalam sampai melewati tiang pembatas wilayah Jakarta Barat dan Utara, kafe-kafe yang pernah berjaya selama puluhan tahun itu akan terlihat namun dalam kondisi yang suram, tak berpenghuni.
Ketika masuk ke gang-gang kecil di belakang kafe itu, akan langsung terlihat kafe-kafe lain yang pintunya dibiarkan terbuka.
Tidak ada penerangan apa pun di semua kafe-kafe menjadikannya gelap gulita, sehingga terkadang menimbulkan efek menyeramkan. Saat masuk ke dalam kafe-kafe tersebut, akan terasa seperti memasuki rumah yang baru saja dirampok beberapa orang. Berantakan sekali.
Hal-hal yang biasa ditemukan di lantai dasar kafe adalah sisa-sisa botol minuman yang dibiarkan tergeletak begitu saja. Di salah satu kafe, bahkan terdapat sebuah boneka beruang pink yang sudah dicabik dan kapasnya dibiarkan bertebaran di mana-mana.
Kondisi berantakan semacam ini akan semakin terlihat saat naik ke lantai 2. Lantai tersebut merupakan tempat tinggal para pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja di kafe itu. Di sana terdapat kamar berjumlah sekitar 8 bilik.
Di salah satu kafe, pakaian-pakaian para PSK berceceran di lantainya. Orang yang menginjakkan kaki di tempat itu pasti akan menginjak-injak pakaian mereka saking banyak dan berantakan.
Kondisinya benar-benar gelap. Dibutuhkan lampu senter agar bisa melihat jelas ke depan. Di dalam kamar mereka, alat kontrasepsi dengan satu merk yang sama bertebaran di mana-mana. Kasur dan lemari sudah tidak ada diduga sudah dijarah oleh warga.
Sementara itu, kondisi rumah-rumah warga juga tidak kalah sepinya. Pemerintah memberi tanda silang merah di rumah-rumah yang sudah tidak berpenghuni. Namun kebanyakan rumah-rumah itu dikunci oleh pemiliknya. Meski demikia, masih ada juga warga yang masih ada di sana sambil mengemasi barang.
Tersisa 8 keluarga
Data di posko relokasi warga Kalijodo di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, menunjukkan, sampai sejauh ini, sudah ada 193 kepala keluarga pemilik rumah yang pindah ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara.
Kepindahan mereka terjadi dalam lima hari terakhir, tepatnya pada 21-25 Februari 2016. Jumlah KK pemilik rumah di Kalijodo yang ada di Jakarta Utara tercatat mencapai 201 KK, yang terdiri atas 665 jiwa.
Jika mengacu pada data tersebut, artinya, hanya tinggal delapan KK pemilik rumah yang belum pindah. Lurah Pejagalan Maskur optimistis, dalam beberapa hari ini, pihaknya mampu meyakinkan warga untuk pindah.
"Kami targetkan, sebelum hari H, semua warga sudah direlokasi," kata Maskur di posko relokasi.
Penertiban Kalijodo memang tinggal menghitung hari. Senin mendatang. kawasan tersebut akan dibongkar dan akan dikembalikan ke peruntukannya semula, yaitu sebagai ruang terbuka hijau (RTH). (Jessi Carina)