Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Gerindra buka peluang untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Sebelumnya Politikus Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan Gerindra membuka peluang unduk mendukung Ahok di Pilkada.

Basuki akrab disapa Ahok enggan mengesampingkan para pendukungnya yang menamakan diri Teman Ahok. Dia lebih memilih maju melalui jalur independen dibandingkan diusung oleh Partai Politik.

"Saya tetap hargai dan mendukung Teman Ahok," ujar Ahok di Jakarta Utara, Selasa (1/3/2016).

Saat ini, dirinya berharap Teman Ahok berhasil mengumpulkan KTP penduduk DKI hingga 1 juta. Kini yang menjadi kendala formulir Teman Ahok belum tercantum nama Calon Wakil Gubernur.

Padahal, KPU telah menetapkan ketentuan formulir calon yang maju melalui jalur independen, yakni menggunakan formulir B1-KWK, sebagaimana diatur dalam PKPU No. 9/2015 dan No. 11/2015.

Formulir tersebut harus memuat sepasangan calon, baik kepala maupun wakil kepala daerah, bukan hanya satu calon. Sedangkan formulir Teman Ahok belum menyertakan nama Calon Wakil Gubernur yang digandeng Ahok.

"Makanya sekarang kesulitan sudah lebih tinggi, mereka harus mengisi nama Wakil," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Praktis, Teman Ahok harus mengkonfirmasi ulang kepada warga DKI yang telah menyerahkan KTP-nya, yang inti dari konfirmasi itu meminta kesediaan mereka untuk mendukung Ahok dengan Calon Wakilnya, semisal Djarot Saiful Hidayat.

"Kita sudah tawarkan Mas Djarot PDI P, mau ikut kita atau tidak. PDI P mau rapat internal untuk memutuskan, karena Teman Ahok tidak ingin saya diusung partai. Kalau memang Pak Djarot tidak ada surat persetujuan, maka Teman Ahok akan masukkan nama wakil yang beda," imbuhnya.