Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dipinang Ahok, Heru Permisi Kepada Djarot

"Beliau kan orangnya bijak. Saya menghormati beliau selaku Wagub. Sebagai orangtua saya. Beliau bilang, ya sudah memang kondisinya begini, mau gimana

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Dipinang Ahok, Heru Permisi Kepada Djarot
Warta Kota/Mohamad Yusuf
Heru Budi Hartono 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Heru Budi Hartono melakukan berbagai persiapan Usai namanya diputuskan maju bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI 2017.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta tersebut melakukan berbagai komunikasi terkait dengan rencana maju sebagai Calon Wakil Gubernur tersebut.

"Kalau persiapan, saya mulai terus lakukan komunikasi kepada Pak Gubernur," kata Heru ketika dihubungi Warta Kota, Rabu (9/3/2016).

Tak hanya dengan Ahok, Heru mengaku juga mulai melakukan komunikasi intensif dengan para relawan Teman Ahok.

Diantaranya membicarakan masalah program kedepan, tahapan-tahapan proses pencalonan, serta konsolidasi.

Termasuk melakukan komunikasi dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.

Dimana sebelumnya, Ahok menggadang-gadang akan maju bersama dengan politisi PDIP tersebut.

Berita Rekomendasi

Heru pun mengaku, telah kulonuwun (permisi) kepada Djarot, untuk maju sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.

"Iya, kemarin sudah kulonuwun ke Pak Djarot," ucapnya.

Ia berbincang dengan Djarot mengenai perkembangan politik ke depan di DKI Jakarta.

"Beliau kan orangnya bijak. Saya menghormati beliau selaku Wagub. Sebagai orangtua saya. Beliau bilang, ya sudah memang kondisinya begini, mau gimana lagi pak Heru," katanya.

Seperti diketahui, Ahok memutuskan untuk maju ke ajang Pilgub DKI 2017 bersama anak buahnya, Heru Budi Hartono.

Keputusan itu diambil setelah relawan Teman Ahok mendatangi rumahnya, di Perumahan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2016).

Teman Ahok mendesak Ahok untuk memutuskan nama pasangannya.
Hal tersebut terkait semakin sempitnya pengumpulan KTP dukungan yang harus sudah disertai lengkap dengan nama calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta. (Mohamad Yusuf)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas