Serba-serbi Gerhana di Bogor, dari Jokowi Sarungan hingga Kelakuan Aneh Rusa Istana
Kota Bogor, Jawa Barat, memang tak seberuntung wilayah yang terkena dampak Gerhana Matahari Total. Namun, ada keunikan yang tidak luput di sini.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kota Bogor, Jawa Barat, memang tidak seberuntung wilayah yang terkena dampak Gerhana Matahari Total (GMT).
Ya, meski Bogor hanya mengalami gerhana matahari parsial, toh kota ini tetap menarik antusiasme Presiden Joko Widodo untuk datang.
Di kota inilah, Presiden Joko Widodo menghabiskan waktunya menunaikan Salat Gerhana hingga melihat momen saat matahari tertutup sebagian.
Di akun jejaring sosial Twitter miliknya, @jokowi, Rabu (9/3/2016), Jokowi mengunggah foto dirinya saat melihat fenomena gerhana matahari.
Lokasinya di depan pelataran Istana Bogor.
Ada yang unik dalam foto itu, ya Jokowi tampil mengenakan kemeja putih khasnya dan sarung dengan motik kotak-kotak biru.
Dalam cuitannya Jokowi menuliskan fenomena tersebut merupakan tanda-tanda kekuasan dan kebesaran Tuhan.
"Menyaksikan gerhana matahari total dari Istana Bogor. Inilah tanda-tanda kekuasaan Allah, kebesaran Allah -Jkw," tulisan di akun @jokowi.
Sebelumnya, Jokowi memang memilih melaksanakan ibadah Salat Gerhana bersama sejumlah anggota Pasukan Pengamanan Presiden dan pegawai Istana Bogor.
Menggunakan kemeja putih dan sarung kotak warna biru, Jokowi datang ke Masjid Baitussalam, Istana Bogor, Bogor Tengah, Kota Bogor, pada pukul 07.18 WIB menggunakan mobil golf.
Setelah turun dari mobil golf, Jokowi berjalan kaki ke masjid.
Tidak terlihat istri dan kedua anaknya menemani orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Saat masuk ke Masjid Baitussalam, sudah berkumpul pegawai Istana Bogor dan sejumlah anggota Paspampares.
Salat dua rakaat ini dipimpin oleh imam Wawan Anwarudin.
Sekitar pukul 07.55 WIB, Jokowi selesai melakukan salat dan kembali ke Wisma Diyah Bayurini dikawal tujuh anggota Paspampres berpakaian batik.
Kelakuan aneh rusa istana
Fenomena itu mempengarui perilaku para hewan, tak terkecuali rusa yang berada di Istana Bogor.
Ya, meski di Bogor tak terlihat GMT, hanya gerhana matahari parsial saja, namun mempengaruhi perilaku ratusan rusa yangada di halaman Istana Bogor.
Jika dilihat selintas, memang tidak begitu berbeda.
Namun, saat diamati lebih lama, terlihat perilaku berbeda yang dilakukan para rusa ini.
Para rusa ini tersebar menjadi beberapa bagian kelompok kecil, namun ada pula yang berpisah secara individu.
Namun, ada satu kelompok rusa besar yang berkumpul di bawah pohon.
Awalnya, mereka tampak terdiam seperti patung sekitar satu menit.
Kemudian mereka mulai merapat dan berkumpul di bawah pohon besar.
Ada juga yang sudah dalam posisi duduk, seperti ingin tidur.
Dua rusa kecil berlarian di halaman.
Mereka berkumpul sekitar sepuluh menit.
Setelah itu, satu per satu rusa mulai berpisah dan mencari posisi masing-masing.
Pedagang wortel yang biasa berjualan di samping pagar Istana Bogor, Ramdan mengatakan memang ada yang tak biasa pada hari ini.
"Biasanya jam segini sudah ramai. Tapi gak tahu ko masih sepi," katanya kepada TribunnewsBogor.com.
Lanjutnya, ia juga heran, tak banyak rusa yang merapat dan mendekati pagar istana.
Padahal dirinya sudah menebar wortel di pinggiran pagar Istana Bogor agar rusa mendekat.
Kini, pukul 07.46 WIB, sinar matahari perlahan mulai kembali terang, setelah sebelumnya meredup.
Bima Chakti Firmansyah/Yudhi Maulana