Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pencuri Kabel di Gorong-gorong Kumpulkan 800 Kilo Gram Timah dan Tembaga dalam Tiga Minggu

"Sisa gulungan kabel dijual Rp 1000 per kilo gram. Tembaga Rp 40 ribu sampai Rp 60 ribu per kilo gram dan Timah Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu per kilo

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pencuri Kabel di Gorong-gorong Kumpulkan 800 Kilo Gram Timah dan Tembaga dalam Tiga Minggu
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Forensik (Labfor) Mabes Polri sedang mengecek tempat kejadian perkara (TKP) penemuan kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (7/3/2016). Lebih dari 27 truk kulit kabel di temukan di dalam gorong-gorong. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mujiono, mengatakan komplotan pencuri mengincar kabel di gorong-gorong karena mempunyai nilai jual.

Dia menjelaskan, pelaku mengincar unsur tembaga dan timah yang ada di dalam kabel.

Sementara itu, bungkusan kabel dibuang karena tak mendapatkan keuntungan.

"Sisa gulungan kabel dijual Rp 1000 per kilo gram. Tembaga Rp 40 ribu sampai Rp 60 ribu per kilo gram dan Timah Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu per kilo gram," kata Mujiono di Mapolda Metro Jaya (11/3/2016).

 Dikatakan dia, bila diangkat gulungan kabel bersama kulit-kulitnya, nilai ekonominya kecil.

"Tak heran sisa gulungan kabel ada 26 truk," imbuh Mujiono.

Berita Rekomendasi

Sesuai penyelidikan terdapat tiga kelompok jaringan pencurian kabel di gorong-gorong di wilayah Jakarta Pusat.

Sebanyak enam orang telah diamankan, yaitu STR (45), MRN (34), SWY (45), AP (28), RHM (43), dan AT (48).

AP dan RHM merupakan satu kelompok.

AT, SWY, MRN dan STR merupakan satu kelompok.

Sementara MRN mempunyai kelompok lain.

Menurut dia, komplotan pencuri kabel beraksi rata-rata selama empat bulan, lima bulan, dan delapan bulan.

Mereka berada di gorong-gorong sekitar 2 hari.

Selama tiga minggu mereka mampu mengumpulkan 800 kilo gram timah dan tembaga.

Mereka mengetahui ada kabel setelah melihat salah satu instansi melakukan bongkar kabel di trotoar.

Tersangka ahli di bidang kabel sehingga mereka dapat mengidentifikasi ini kabel lama atau baru.

"Kami mempunyai peta pelaku pencurian kabel di bawah tanah. Kami sudah punya data tinggal dikembangkan. Doakan saja dalam waktu singkat bisa ketahuan," kata dia.

Setelah mengambil timah dan tembaga, kedua unsur itu dijual ke penadah atau pengepul besi-besi tua di wilayah Kemayoran, Senen, Tanah Abang, dan Manggarai.

Sejauh ini penadah belum ditangkap karena masih melarikan diri.

 "Kami sudah tahu semua. Para tersangka menjual di lingkungan Jakarta," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas