Menlu RI Bertemu Menlu Palestina di Amman
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Palestina, Riad Al Malki sebelum pelantikan Konsul Kehormatan Indonesia
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Palestina, Riad Al Malki sebelum pelantikan Konsul Kehormatan Indonesia di Ramallah.
Pelantikan dilakukan di Amman mengingat Israel tidak memberikan ijin over flight clearance bagi helikopter yang akan digunakan Menlu RI dari Amman ke Ramallah.
Dalam pertemuan tersebut, berdasarkan siaran pers Kementerian Luar Negeri, Senin (14/3/2016), Menlu Palestina sekali lagi menyampaikan apresiasi terhadap peran penting Indonesia dalam menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI ke-5 di Jakarta, 6-7 Maret 2016.
Indonesia dinilai selalu menunjukkan ketulusan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Sebagai tindak lanjut KTT Luar Biasa OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, maka kedua Menlu membahas hasil pertemuan yang dilakukan oleh para Menlu Liga Arab di Kairo baru-baru ini.
Pembicaraan lebih lanjut mengenai mekanisme internasional baru dalam menyelesaikan isu Palestina dan Israel akan terus dilakukan dan kedua Menlu sepakat untuk terus melakukan komunikasi.
Menlu Palestina juga menyampaikan rencana kerja sama percetakan dokumen paspor Palestina dan Kartu Identitas dengan PT Peruri.
Disampaikan bawa pada bulan Maret ini akan dilakukan kunjungan delegasi Palestina ke Indonesia untuk membahas lebih lanjut rencana kerjasama tersebut dengan PT. Peruri.
Penguatan kerja sama ekonomi merupakan salah satu isu yang juga dibahas dalam pertemuan. Pelantikan Konhor RI Ramallah, Maha Abu Sousheh dinilai akan dapat memberikan kontribusi bagi penguatan kerja sama ekonomi.
Maha Abu Sousheh dikenal sebagai wanita pengusaha yang sukses dan memiliki jejaring kerja yang luas dan kuat.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memberikan dukungan kuat bagi perjuangan rakyat Palestina. Salah satu bentuk dukungan diberikan melalui kerja sama capacity building.
Selama 8 tahun terakhir (2008-2016), Indonesia telah memberikan pelatihan bagi 1394 orang Palestina dan 139 program kegiatan.
Walaupun angka perdagangan Indonesia-Palestina masih kecil, namun di tahun 2015 angka perdagangan menunjukkan peningkatan 300% dari tahun 2014 yaitu mencapai USD 3,67 juta.