TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Kapolresta Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan menegaskan bahwa kasus Kimora alias Kimmy bukan kasus penculikan.

Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, seorang bocah berusia 2 tahun bernama Kimora tengah menjadi rebutan.

Kimmy, panggilan Kimora, diduga diperebutkan antara orangtua kandungnya, yang bernama Mira dan Taufik dengan majikan orangtuanya.

"Kalau ini kasus penculikan, majikannya harusnya sudah berani lapor ke kantor polisi untuk ditindaklanjuti. Tapi sejauh ini mereka belum ke Polres Tangsel. Hanya ramai di sosial media saja. Mungkin mereka sudah ke Polsektro Pondok Aren, " kata Ayi, Senin (14/3/2016).

Yang begini nih jadi bikin kesel. Yang bener yang mana. :/ pic.twitter.com/ULEso9QlMT

— Alexander Thian (@aMrazing) March 14, 2016

  Ayi mengatakan, polisi hingga sekarang masih terus mencari keberadaan Kimmy yang kabarnya dibawa pergi oleh orang tuanya.

Ayi juga mengatakan, Mira maupun Taufik juga belum bisa dikenakan pasal pidana.

Pasalnya, kata Ayi, proses adopsi Kimmy juga belum dilakukan secara resmi oleh pihak majikan.

"Yang jelas anaknya akan kami cari, dan setelah ketemu akan kami lindungi. Lalu, antara orangtua dan majikannya akan kami mediasi supaya tidak ada masalah lagi. Bila diperlukan, tes DNA akan dilakukan, " kata Ayi lagi.

Kasus ini awalnya mencuat dari broadcast message yang disebarkan dua orang bernama Rocky dan Bianda yang beralamat di kawasan perumahan Cikini Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Dalam broadcast message tersebut, dikatakan bahwa Kimmy diculik oleh pembantu rumah tangga bernama Mira, dan suaminya yang merupakan seorang sopir di rumah yang sama bernama Taufik.

Kimmy, menurut broadcast message tersebut, dikatakan dibawa kabur dengan sepeda motor.

Namun, tidak lama berselang, beredar informasi lain yang mengatakan bahwa Kimmy sebenarnya merupakan putri dari Mira dan Taufik.

Penulis: Banu Adikara