Satgas Go-Jek Imbau Agar Tak Terprovokasi
Aksi sweeping pengemudi angkutan darat meresahkan pengendara angkutan berbasis aplikasi online.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
![Satgas Go-Jek Imbau Agar Tak Terprovokasi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ratusan-sopir-taksi-dari-berbagai-perusahaan-berdemo-di-depa_20160322_133423.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi sweeping pengemudi angkutan darat meresahkan pengendara angkutan berbasis aplikasi online.
Bentrokan hampir terjadi di depan kantor TVRI, Jalan Gerbang Pemuda, Selasa (22/3/2016).
Puluhan pengemudi ojek online berkumpul di depan kantor TVRI.
Mereka akan bergerak menuju gedung DPR/MPR menyerang para pengemudi angkutan darat.
Beruntung situasi itu segera diantisipasi.
Rohim, satuan penugasan Go-Jek, mengatakan informasi berkumpul di depan TVRI tersebar di media sosial, seperti WhatsApp dan BlackBerry Messenger.
Pengendara ojek online saling berkomunikasi.
Dia menjelaskan, pengendara ojek online terprovokasi pemberitaan kurang jelas.
Mereka saling berkomunikasi bergabung membuat gerombolan.
"Mereka baru bergerombol saja. Kami meminta supaya balik semua dan mereka kondusif. Jangan sampai terpancing hal-hal ribut. Kami di TVRI mengarahkan pulang jangan sampai ikut atau bentrok," kata Rohim di Mapolda Metro Jaya, Selasa (22/3).
Setelah meminta para pengemudi ojek online supaya kembali ke tempat masing-masing, satgas Go-Jek mengimbau supaya peserta tak melakukan aksi anarkis.
"Ada perintah supaya tak bentrok," tuturnya.