Ahmad Dhani Panen Hujatan, Diminta Belajar, Disuruh Ngaca hingga 'Diketawain Kecebong'
"Enggak ada kaca apa di dekat dia? Lihat rambut di kepala dia saja, kodok dan kecebong Pak Jokowi di Istana Bogor bisa ketawa termehek-mehek mereka."
Editor: Robertus Rimawan
Irma mengingatkan Dhani adanya etika dalam dunia politik.
"Dhani itu urus musik saja ! Nggak usah cawe cawe di politik suruh belajar dulu, bahwa di politik itu tidak semua gunakan politik praktis. Enggak usah dibahas lah,
Malu bahas nya," kata Anggota Komisi IX DPR itu.
Irma pun mengaggap lucu bila ada pihak yang mendukungAhmad Dhani di politik.
Hal itu berbeda bila Dhani berkonsentrasi di Bidang musik.
"Kalau di musik dia memang jago. Tapi tidak untuk jadi pemimpin masyarakat, Belum bijak bicara dan bertindak," ujarnya.
Tanggapan senada datang dari Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdian.
"Kasihan saja sama Ahmad Dani sampai gelap mata menyebut penjilat kepada partai pendukung Ahok," katanya.
Ia mengingatkan partai politik dalam mendukung calon memiliki alasan rasional dengan melihat kualitas dan elektabilitas.
Hanura, kata Dadang, tidak mau menjadi partai sontoloyo karena mendukung calon yang rendah di kualitas dan jeblok pula di elektabilitas
"Jadi Ahmad Dhani tidak usah emosional dengan menuding nuding partai pendukung Ahok penjilat, saya sarankan Ahmad Dhani agar tegak lurus saja berdiri di depan cermin," kata Anggota Komisi X itu.
Selain itu, Dadang juga menilai Ahmad Dhani belum layak menjadi bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dilihat dari kualitas dan elektabilitasnya.
Meskipun, Ahmad Dhani memiliki hak politik untuk maju sebagai kepala daerah.
"Tetapi Parpol dan rakyat punya hak pula untuk tidak mendukung dan tidak memilih Ahmad Dhani. "
"Saya sarankanAhmad Dhani untuk fokus di dunia hiburan saja, daripada masuk ke dunia politik tanpa persiapan yang matang," imbuhnya.