Ahok Diingatkan Tidak Bawa Isu Minoritas Saat Kampanye Pilkada
Suryo juga mengingatkan ambisi yang luar biasa dari Ahok untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diingatkan tidak menjual isu kelompok minoritas dan isu agama dalam meraih ambisi menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017 mendatang.
"Penggunaan jargon 'kelompok minoritas ganda yang terzalimi' oleh Ahok yang katanya bersih dan berani' seperti itu tentu bertentangan dengan upaya para founding father kita yang berjuang mengharmonisasikan keberagaman suku bangsa dan etnis menjadi bangsa Indonesia seperti sekarang. Hal ini harus kita jaga bersama," ujar Mantan Kasum TNI Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo dalam pernyataannya, Rabu(23/3/2016).
Suryo juga mengingatkan ambisi yang luar biasa dari Ahok untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta jangan sampai menyulut sentimen antiTionghoa.
"Ambisi Ahok menjadi penguasa di Jakarta jangan sampai menyulut maraknya kembali sentimen masyarakat terhadap warga Tionghoa, yang memang merupakan hal laten, karena warga keturunan Tionghoa memiliki kekhasan yang tidak ada pada warga keturunan lainnya," ujarnya.
Suryo menjelaskan, bahwa hingga saat ini persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia belum ada tanda-tanda menguat.
"Persatuan dan kesatuan bangsa bahkan cenderung merosot. Isu putra daerah masih kental digunakan dalam Pilkada. Disana-sini masih saja terjadi konflik antar suku/etnis yang dipicu oleh hal-hal sepele", beber Pangdam Jaya tahun 2008 tersebut.
Tidak hanya ancaman antar suku dan golongan, konflik sosial juga sering dipicu oleh perbedaan agama atau kepercayaan.
"Sadar atau tidak, konflik yang terjadi di dunia lain, seperti konflik di Timur Tengah ikut mereduksi integritas bangsa," ujarnya.
Lebih lanjut Suryo mengingatkan, sebaiknya Ahok dan teman-temannya tidak menjual isu kelompok minoritas.