Pengakuan Mengejutkan Sopir Blue Bird Soal Demonstrasi: 'Ada yang Perintah Pak'
Si pewawancara menanyakan soal keterlibatan Blue Bird kepada si pengemudi. Lalu, si pengemudi mengakuinya.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah rekaman video berisi pengakuan sopir taksi Blue Bird terkait unjuk rasa mendadak viral.
Dalam video yang diunggah akun Facebook milik Ahlul Satir itu, tampak si pewawancara berlagak menjadi penumpang dan menanyai sang sopir.
Dengan lugunya, sang sopir menjawab pertanyaan si pewawancara yang mengabadikannya dengan kamera ponsel.
Salah satu pertanyaan dari pewawancara adalah "Apakah demo kemarin adalah inisiatif sendiri?"
Lalu, pertanyaan itu dijawab oleh si pengemudi Blue Bird, "Oooo... ada perintah lah pak."
"Kalau inisiatif sendiri, tahu sendiri kan kalau di Blue Bird sanksinya besar," lanjut si pengemudi.
Kemudian, si pewawancara menanyakan soal keterlibatan Blue Bird kepada si pengemudi.
Lalu dengan lugu, si pengemudi menjawab, "Iya."
"Wong, demo dikasih mobil. Satu persatu pengemudi disuruh jalan (ikut demo)," tutur si pengemudi.
Si pewawancara bertanya lagi, "Terus dikasih makan siang lagi?"
Pengemudi itu menjawab, "Iya, dikasih makan siang, dikasih ongkos."
Tak cuma itu, si pengemudi juga mengaku bahwa demonstrasi tersebut digerakan oleh paguyuban Blue Bird.
"Iya sama paguyubannya," tutur pengemudi.
Terkait pernyataan Blue Bird yang melarang awaknya berdemonstrasi, si pengemudi malah berkata sebaliknya.
"Itu politik pak. Kalau kita sengaja demo, ketahuan ya udah kena SOP. Berhenti permanen," ujar si pengemudi.
Lalu, pengemudi itu mengaku bahwa tidak ada sopir yang dipecat terkait demo yang berbuntut kerusuhan itu.
"Gak ada yang di-SOP, karena ya memang dibolehkan. Gak ada yang kena teguran pak, mobil remuk aja tidak diklaim," kata si pengemudi.
Selain mengunggah video, pemilik akun juga memposting tulisan bertajuk 'Balada Si Biru.'
Begini isinya:
Selamat datang di negara penuh dengan settingan.
Dagelan2 model gini udah sering terjadi ketika menjelang pemilihan pemimpin.
Lagi-lagi yang di bawah yang menjadi korban, mulai dari para sopir taksi itu sendiri.
Yang nggak mau, harus nurut perintah atasan. Yang nggak nurut, ikut kena imbas.
Setelah ada yang buka suara, mereka yang nurut pun kena imbasnya.
Tak selesai sampai di situ, masyarakat awam secara tidak langsung sudah terkecoh, perhatian teralihkan, dan pengalihan isu pun sukses.
Selamat datang di Indonesia, negeri subur settingan.
"Kami tidak mendukung demo, kami sudah memberikan imbauan kepada pengemudi kami," ujar Noni dalam konfrensi pers, di kantor Bluebird Group, Mampang, Jakarta Selatan.
Blue Bird sudah mengendus adanya aksi demo yang digelar pengemudi, untuk menolak adanya transportasi umum berbasis daring.
Ternyata sejumlah besar pengemudi taksi Blue Bird tetap terlibat demo yang digelar hari ini.
"Itu paguyuban bukan serikat karyawan Bluebird, tapi PPAD, Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat," terangnya.
Namun demikian Blue Bird menurutnya tetap bertanggungjawab, dengan menurunkan pihak manajemen untuk meyakinkan para pengemudi Blue Bird menyudahi aksinya.
Bluebird juga menyediakan bus gratis bagi para pelanggan di lokasi demo, menuju 20 titik aman agar pelanggan bisa mengakses layanan taksi Blue Bird.