TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Relawan Muda Adhyaksa (RAMAH) memilih blusukan ke pasar tradisional di ibu kota untuk mengumpulkan KTP warga ibu kota sebagai dukungan untuk Adhyaksa Dault. 

RAMAH melakukan sistem jemput bola itu sebagai representasi kedekatan Adhyaksa terhadap seluruh lapisan masyarakat ibu kota.

“Pak Adhyaksa ini kan sosok yang dekat dengan semua lapisan. Bukan hanya dekat dengan kaum elite, dia juga sangat merakyat. Selain itu, cara ini menurut kami juga lebih pas,” terang Muhammad Harry Naldi, Koordinator RAMAH, Rabu (23/3).

Naldi mengatakan, timnya akan terus blusukan ke pasar-pasar tradisional di Jakarta hingga jumlah syarat dukungan tercapai. Saat ini, RAMAH sudah berhasil mengumpulkan sekitar 90 ribu KTP penduduk Jakarta.

“Menurut saya, ini luar biasa karena terkumpul dalam waktu singkat. Tapi, kami tak boleh berpuas diri. Kami akan terus memaksimalkan waktu yang tersedia,” terang Naldi.

Tak hanya pasar, RAMAH juga jemput bola di beberapa tempat terbuka di Jakarta. Dengan begitu, mereka bisa langsung berinteraksi dengan warga Jakarta yang ada di jalan.

“Cara ini kami ambil karena sesuai dengan karakter Pak Adhyaksa yang memang senang di lapangan. Dia tak sungkan turun langsung ke lapangan untuk mengecek permasalahan. Jadi, tidak hanya asal bapak senang,” kata Naldi.