Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dharma Santi Jakarta Tahun Ini Tanpa Pawai Ogoh-ogoh

Pada tahun-tahun sebelumnya, ritual mengarak ogoh-ogoh biasanya berlangsung di kawasan Monumen Nasional Jakarta.

Penulis: Valdy Arief
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dharma Santi Jakarta Tahun Ini Tanpa Pawai Ogoh-ogoh
Tribunnews.com/Valdy Arief
Tarian Cendrawasih saat acara Dharmasinta Jakarta di Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (26/3/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksanaan Dharma Santi Provinsi DKI Jakarta pada tahun ini di Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri, Cilincing, Jakarta berlangsung tanpa mengarak ogoh-ogoh.

Ketua Panitia Nyepi DKI Jakarta, Jaya Pati menyebutkan lokasi Dharma Santi pada tahun ini, relatif sempit dan rawan kemacetan sehingga tidak memungkinkan ritual itu berlangsung.

Pada tahun-tahun sebelumnya, ritual mengarak ogoh-ogoh biasanya berlangsung di kawasan Monumen Nasional Jakarta.

"Tapi ada peraturan baru yang tidak memperbolehkan lagi arak-arakan dan pemusnahan ogoh-ogoh berlangsung di Monas," kata Jaya Pati di Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri, Cilincing, Jakarta, Sabtu (26/3/2016).

Lokasi pura di kawasan Jakarta Utara yang padat kendaraan besar, dinilai Jaya, beresiko memperparah kemacetan.

"Kalau kami memaksakan mengarak ogoh-ogoh di jalan, hanya memperparah kemacetan," katanya.

Prosesi mengarak dan membakar tiruan raksasa yang disebut ogoh-ogoh, jelas Jaya, merupakan simbolisasi umat Hindu untuk menghilangkan sifat buruk dalam diri manusia.

Berita Rekomendasi

"Ogoh-ogoh itu tiruan raksasa yang simbolkan sifat iri, amarah, dan angkara pada manusia. Makanya setelah diarak akan dimusnahkan. Sebagai simbol pemusnahan sifat buruk pada manusia," katanya.

Meski demikian, pelaksanaan Dharmasanti tahun ini yang diawali sembahyang bersama, tetap diisi beberapa hiburan berupa tari-tarian dan pementasan musik tradisional Bali.

Tari Cendrawasih, Kamelawi, Jauk Manis, Gopala, Joged Bumbung, hingga Bondres atau lakon komedi khas Bali menjadi hiburan bagi sekitar 2.000 umat Hindu se-Jabodetabek yang hadir pada acara ini.

Sekretaris Parisada Hindu Dharma DKI Jakarta, Nengah Darma menyebutkan acara yang dijadwalkan selesai pada 17.00 WIB, menjadi ajang pertemuan umat Hindu se-Jabodetabek usai hari raya Nyepi.

"Ini menjadi ajang silaturahim sekaligus untuk menghilangkan kepenatan kita sejenak," kata Nengah.

Selain hiburan, panitia Dharma Santi juga menyediakan penganan dan kudapan tradisional khas Bali pada acara ini.

"Konsumsi hasil sumbangan dari kumpulan Banjar (satuan regional adat Bali) umat yang ada di Jabodetabek," katanya.

Acara ini turut dihadiri Direktur Jenderal Hindu Kementerian Agama, Ketut Widnya; Ketua Suka Duka Hindu Darma DKI Jakarta, Made Sudata; dan Ketua Parisada Hindu Darma Pusat, Suwanda.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang sebelumnya dijadwalkan hadir, diwakilkan Asisten Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan, Endi Aldi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas