TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Nusron Wahid menyambangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).

Maksud Nusron menemui Ahok untuk mengkonfirmasi soal penertiban yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Tanya kepada Pak Ahok apa betul makam Luar Batang itu mau digusur. Beliau tegas mengatakan tidak akan menggusur makam Luar Batang," ujar Nusron di Pendopo Balai Kota.

Dalam pertemuan itu, kata Nusron, Ahok menyebut berniat untuk membuka akses jalan menuju ke Luar Batang. Nusron yang kerap kali melakukan kegiatan di Masjid Keramat Luar Batang menyebut akses jalan ke sana memang sempit.

"Sulit jalannya kalau mau ke situ, setiap malam Jumat gue ke sana berdoa ke makam Habib Husein. Nah beliau (Ahok) mau memperbaiki akses menuju Luar Batang," kata Nusron.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menertibkan hunian liar di Luar Batang.

Dari hasil pendataan yang dilakukan Pemerintah Kota Administratif Jakarta Utara, terdapat 478 kepala keluarga atau 1.026 jiwa

Rencananya, warga yang tinggal di atas lahan milik negara akan direlokasi ke beberapa rumah susun di Jakarta Utara, yakni Cilincing, Marunda, dan rumah susun sewa sederhana Cipinang Besar Selatan di Jakarta Timur.

Camat Penjaringan Abdul Khalid mengatakan penertiban dilakukan guna mewujudkan Sunda Kelapa sebagai destinasi bertaraf internasional.

Bangunan yang diratakan dengan tanah tidak termasuk Masjid Keramat Luar Batang termasuk makam pembangun masjid, Al Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Al 'Aydrus.