Soal Gusur Menggusur, Sandiaga Uno Belajar dari Presiden Jokowi
Contohnya waktu menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi melakukan penertiban tapi tidak secara paksa.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kandidat Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno angkat bicara soal rencana penertiban yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di wilayah Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Warga Luar batang merasa belum disosialisasikan. Seharusnya mereka ajak dialog kasih sosialisasi berikan pelatihan dan modal. Karena mereka ada di Jakarta memiliki harapan yang sama untuk hidup yang lebih baik," ujar Sandiaga saat acara ramah tamah dengan wartawan Balai Kota di Bumbu Desa, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2016).
Sandiaga mengaku banyak terinspirasi dari gaya kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Contohnya, bagaimana cara presiden melakukan sosialisasi terlebih dulu dengan warga sebelum melangsungkan penertiban.
Cara Jokowi yang melangsungkan dialog dengan warga sebelum melangsungkan penertiban, dianggap Sandiaga sebagai upaya memanusiakan manusia.
Contohnya waktu menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi melakukan penertiban tapi tidak secara paksa.
"Saya belajar konsep ini dari Presiden Jokowi, kalau warga diajak dialog, terus mereka dimanusiakan, maka mereka akan mendukung pemerintah untuk Jakarta yang lebih bagus dan tertata," imbuh dia.
Sandiaga mengatakan penertiban harus memberikan solusi ke depan untuk warga. Setelah melakukan safari politik ke beberapa wilayah di Jakarta, dia mengaku banyak mendapat masukan. Satu di antaranya saat mendengar aspirasi dari warga Kelurahan Sukabumi Utara, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
"Masukan dari warga Sukabumi Utara, ada beberapa usaha yang digeser ternyata tidak bisa melanjutkan usaha karena tidak memiliki langganan," kata Sandiaga.
"Seharusnya ada solusi konkret, seperti memberikan modal dan pelatihan-pelatihan. Intinya, meningkatkan pembangunan tanpa meninggalkan warga yang kemiskinan," imbuhnya.
Sandiaga merupakan satu di antara bakal calon gubernur dari Gerindra. Ada enam nama lain yang akan diusung Gerindra, yakni anggota DPRD Mohamad Sanusi, anggota DPR RI Biem Benyamin, Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekda DKI Saefullah, Mantan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin, serta Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra.
Pada Senin (4/4/2016) akan digelar rapat koordinasi di internal Partai Gerindra, serta akan ada survei internal untuk mengerucutkan nama calon gubernur. Kemudian nama itu akan diusulkan ke DPP, hingga akhirnya akan diumumkan siapa yang akan maju dari Gerindra pada Juni 2016 mendatang.