TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra tidak bisa menghalangi, bila ada kadernya mengundurkan diri, ujar Ketua Bidang Advokasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Habiburokhman.

Oleh karena itu, menurutnya partai juga tidak bisa menghalangi, bila Mohamad Sanusi yang kini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengajukan surat pengunduran diri.

"Kalau orang mau mundur, mau gimana ?" ujarnya kepada wartawan, di kantor DPP Partai Gerindra, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (4/4/2016).

Sanusi yang merupakan ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta itu, diduga menerima suap terkait proyek reklamasi teluk Jakarta.

Melalui kerabatnya, Ia mengirimkan surat pengunduran diri ke partai pagi ini.

Menurut Habiburokhman, tidak ada bedanya bagi Partai Gerindra bila Sanusi mengundurkan diri atau dipecat.

Kalaupun tidak mengundurkan diri, Sanusi tetap akan dipecat.

"Konsekuensinya ya begitu, mau dipecat atau mengundurkan diri, sama saja," katanya.

Sanusi telah melanggar Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), dengan menjatuhkan citra partai.

Selain itu Sanusi juga tidak mendukung program partai, memberantas korupsi.