Ibu-ibu Diseret, Penggusuran Ricuh
Pembongkaran yang berlangsung alot akibat adanya penghadangan dari warga dan berujung ricuh antara warga serta petugas gabungan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadwalkan pembongkaran ratusan bangunan di Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara, pada hari ini, Senin (11/4/2016) pagi.
Pembongkaran yang berlangsung alot akibat adanya penghadangan dari warga dan berujung ricuh antara warga serta petugas gabungan.
Pantauan Warta Kota, terpantau sejumlah warga yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga ini berteriak histeris saat diangkut hingga diseret petugas Polisi Wanita (Polwan) dan Satpol PP wanita.
Mereka yang menggegelar doa dan protes bersama, dianggap petugas menghalangi jalannya program merevitalisasi Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa tersebut.
Tak ayal, petugas gabungan yang geram akibat perilaku warga yang terbilang menghalangi jalannya penertiban pun diangkut petugas. Mereka meronta, berteriak, hingga mencaci maki petugas gabungan yang mengangkut tubuh mereka.
"Astagfirullah Haladziiim! Allahuu akbaaar! Masuk nereka kalian! Lepaskan! Lepaskan saya! Tidaaak!! Biadab kalian! Biadab! Lepaskan! Lepaskan!" teriak salah seorang warga Pasar Ikan berjenis kelamin wanita yang diangkut petugas.
Sementara itu, warga tak hanya berteriak, namun menangis histeris sembari merebahkan badan mereka di jalan. Mereka yang selaku warga Pasar Ikan pun menghalangi petugas yang hendak membongkar.
"Ayo ibu ibu jangan melawan. Tolong jangan halangi pembongkaran. Ayo ibuuu jangan menangis ibuu.. Ayo bu ke depan. Jangan di sini ya bu yaaa..." ucap salah seorang Polwan saat mengangkat seorang warga yang tengah menangis histeris.
Beberapa pemuda warga di lokasi yang sempat mengamuk juga diangkut polisi. Mereka meronta hingga menyukitkan petugas. Hingga kini, suasana di lokasi belum kondusif.
Puluhan pemuda Pasar Ikan kembali menghadang pihak kepolisian yang tengah melakukan pengamanan di lokasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.