TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar ratusan bangunan di Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, tepatnya Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016).

Ratusan warga Pasar Ikan Protes dan bersikukuh meminta uang ganti rugi.

"Kami bukannya mau melawan bapak, kami cuma mau ada uang ganti rugi bangunan. Kami sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa. Kami juga mohon keringanannya dari Pemprov DKI beri kami waktu untuk mempersiapkan diri," kata salah seorang wanita yang merupakan perwakilan warga menggunakan pengeras suara.

Warga pun menyahut sorak "betuuulll..!!"

Kapolsek Penjaringan, AKB Ruddi beserta Camat Penjaringan, Abdul Khalit, pun mendengar aspirasi mereka.

Namun sesekali Rudi marah terhadap warga yang terbilang berisik, sehingga Ruddi tidak bisa mendengar apa isi aspirasi warga Kawasan Luar Batang.

"Mohon bapak - bapak dan ibu-ibu jangan teriak 'betuuul' dikit - dikit 'betuuul!' ibu ini mau menyerukan suara kalian agar biasa didengar pemerintah. Mohon tenang," ucapnya.

Para warga menyahut kembali agar pemerintah tetap memberikan uang ganti rugi.

Abdul Khalit pun mengatakan pembongkaran tetap dilakukan sesuai jadwal.

"Pelaksanaan tidak bisa ditunda karena sudah sesuai dengan jadwal. Kita sudah berikan surat pemberitahuan sebelumnya."

"Ganti rugi kami bangunan. Kalau memang ada bukti kepemilikan bangunan berikan.foto bangunan dan buktinya. Kami ganti hanya unit rusun. Bukan uang atau yang lain," tegas Khalit di depan ratusan warga yang memprotes. (Panji Baskhara Ramadhan)