Polisi Ringkus 6 Copet di Bus Mayasari Jurusan Pulo Gadung-Tanah Abang
Modus yang dilakukan para tersangka pun beragam.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi enam copet di bus Mayasari Bhakti jurusan Pulo Gadung-Tanah Abang kian meresahkan warga yang biasa menumpang angkutan umum tersebut.
Lantaran maraknya laporan kecopetan warga di bus tersebut, akhirnya Resmob Polda Metro Jaya mengerahkan 20 personelnya untuk menangkap para copet dengan menyamar sebagai penumpang.
Kasat Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan setiap kali beraksi biasanya mereka mengincar dompet dan HP milik korban.
Modus yang dilakukan para tersangka pun beragam.
Dan kerjasama mereka cukup apik sehingga selalu sukses setiap kali beraksi.
"Setiap beraksi mereka mengepung korbannya dan korban dibuat tidak bisa bergerak dengan maksud memudahkan tersangka melakukan aksinya. Lalu mereka berbagi tugas dan turun satu persatu dari bus baik lewat pintu depan maupun belakang," tutur Eko, Senin (11/4/2016) di Polda Metro.
Eko melanjutkan meskipun mereka adalah copet, namun komplotan ini termasuk rajin karena sejak subuh sudah mulai bekerja menunggu bus di jalur trayeknya.
Saat ada bus yang melintas, para pelaku masuk melalui pintu depan dan belakang.
Kemudian mereka mencari sasaran dan memberikan kode tertentu satu sama lain.
"Korban benar-benar dikepung, dipepet, ada yang pura-pura memberi bangku juga. Saat itulah dompet dan Handpone korban diambil," katanya.
Kini keenam copet tersebut yakni Jonny Iswar (42), Sarno (40), Yusdianto (52), Rahmat Didi Riyadi (33), Asep Supriadi (27) dan Asep Wahyudi (36) ditahan di Polda Metro Jaya.
Mereka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara.
Selain menangkap 6 copet, polisi juga menyita beberapa barang bukti yakni beberapa handpone milik korban, lima dompet, dan tiga tas gendong warna hitam.