Soal Pilgub DKI, Pengamat: Warga Jakarta Muak dengan Aksi Teatrikal
Berbagai cara dilakukan untuk mencoba memperkenalkan dirinya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para Bakal Calon Gubernur Jakarta mulai melakukan berbagai aksi turun ke masyarakat.
Berbagai cara dilakukan untuk mencoba memperkenalkan dirinya ke semua kalangan mulai dari turun ke pasar dengan baju lucu hingga tiba-tiba memungut sampah di jalan protokol.
“Rakyat sudah bosan dengan aksi teatrikal para bakal calon pejabat,” ujar Mulyono, Peneliti Politik CEDES dalam pernyataannya, Senin(11/4/2016).
“Masyarakat butuh bukti dan karya nyata tidak perlu permainan drama yang malah membuat muak dan bosan,” lanjutnya.
Berbagai kebosanan tersebut kata Mulyono agaknya pantas karena berbagai model kampanye seperti tersebut menjadi jamak dan tidak sesuai dengan karakter para kandidat.
Ketika kandidat yang biasanya tampil berdasi tetiba muncul di pasar dengan baju kartun.
Atau Bos besar yang tiba-tiba turun di jalan raya memungut sampah.
Meski berbagai cara tersebut tentunya bisa dibenarkan dalam perspektif komunikasi politik.
"Tetapi strategi kampanye yang itu-itu saja dan tidak sesuai dengan karakter para calon malahan akan merusak citra para kandidat," ujar Mulyono.
Berbeda dari kandidat lainnya, Muhamad Idrus berupaya menyapa warga jakarta dengan cara alternatif dan unit. Mengusung konsep JAKARTA KEREN, Idrus berhasil membuat program dengan cara alternatif yang bisa dibilang keren.
“Kami ingin #nyapawarga jakarta dengan cara alternatif dan benar-benar dekat dengan kebutuhan mereka,” ujar Idrus.
“Strategi kampanye penting untuk mengembangkan kreativitas, pendekatan yang out of the box, dan benar-benar dekat dengan masyarakat,” lanjutnya.
Beberapa pendekatan alternatif yang dilakukan oleh Idrus dengan JAKARTA KEREN mencoba menyapa warga dengan cara yang berbeda.
Salah satu yang paling unik adalah periksa USG dan melahirkan dibayar cukup dengan doa.