Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warang yang Tak Lagi Dapat Kerang

Warang menceritakan bahwa di bawah pulau-pulau itulah nelayan kerang seperti dirinya mencari nafkah

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Warang yang Tak Lagi Dapat Kerang
Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Sekawanan burung belibis di bagan kerang di area Pantai Kamal, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang nelayan pesisir Jakarta, Warang menjelaskan sulitnya dia untuk mencari kerang di perairan Teluk Jakarta yang kini sudah dipenuhi dengan pulau-pulau reklamasi.

"Susah sekarang. Dulu bisa dapat 15 ember sampai 20 ember. Sekarang cuma dapat 7 ember saja sudah syukur," jelasnya kepada Tribunnews di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Minggu (17/4/2016).

Warang menceritakan bahwa di bawah pulau-pulau itulah nelayan kerang seperti dirinya mencari nafkah, namun semuanya rusak ketika pemerintah provinsi DKI Jakarta melakukan reklamasi.

Terkadang, dia harus memutar lebih jauh dari pantai untuk mencari kerang. Bukan hal yang mudah bagi dirinya untuk lebih jauh lagi dari pantai, pasalnya, biaya yang dibutuhkan akan lebih besar.

"Biayanya enggak sebanding sama yang didapat. Belum makan, rokok, bensin, untuk simpanan saja sudah tidak ada. Kadang tekor malah," tambahnya.

Dia mengungkapkan dalam satu ember, hanya dibeli dengan harga Rp. 17 ribu oleh pengepul. Padahal, ketika berada di pasar, harganya mencapai Rp 30 ribu untuk satu kilogram.

Berita Rekomendasi

Belum lagi dia harus menafkahi ke-delapan orang anaknya yang beberapa diantaranya juga harus hidup di laut menumpang kapal penjaring cumi.

Selain itu, dirinya yang harus menyelam demi mendapatkan kerang juga kini tidak dapat lagi mendengar secara baik. Telinga sebelah kanannya terganggu akibat terlalu sering menyelam.

"Kami tersiksa dengan adanya pulau reklamasi. Apalagi saya sampai harus menyelam, airnya kotor semua akibat pasir. Tidak ada untungnya buat kami. Pengusaha saja yang untung," keluhnya.

Pria berumur 56 tahun yang sudah melaut hingga 25 tahun itu berharap Pemprov DKI Jakarta segera menghentikan proyek reklamasi dan segera membenahi biota laut didalamnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas