Ahok: Pilkada DKI Layaknya Beli Motor Bermerek
Ahok mengibaratkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 layaknya beli motor bermerek.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengibaratkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 layaknya beli motor bermerek.
Apalagi saat ini, Ahok sedang dikaitkan dengan pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras dan reklamasi pantai utara Jakarta.
Hal ini membuat Pilkada DKI 2017 semakin panas.
Ahok yang merupakan calon petahana di Pilkada tidak ambil pusing terkait kedua isu tersebut.
Bahkan dia mengambil keuntungan, yakni tidak perlu mendeklarasikan diri maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
"Enggak usah deklarasi. Tiap hari orang diserang semua sudah deklarasi kok," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2016).
Dia tidak masalah jika tidak terpilih kembali di Pilkada DKI. Menurutnya warga Jakarta sudah pintar dalam memilih pemimpinnya, sehingga tidak masalah jika ternyata dirinya kalah dalam Pilkada mendatang.
"Kalau ada yang lebih baik dari saya, jangan pilih saya. Ada yang lebih jujur dari saya, jangan pilih saya. Kamu harus dapatkan yang terbaik dari yang terbaik untuk memimpin kamu. Tapi bukan cuma mengaku-ngaku seagama, sesuku, se-ras. Ya jangan dong. Kamu harus pintar sedikit," terangnya.
Dia mengibaratkan, seorang warga memiliki uang Rp 10 juta untuk membeli motor.
Kemungkinan warga akan memilih motor yang telah memiliki kualitas dan rekam jejak yang baik, tidak mungkin membeli motor dengan kualitas jelek dengan harga sama.
"Kalau kamu punya uang Rp 10 juta, bisa dapat motor Jepang, kamu beli motor Tiongkok yang mereknya enggak jelas, merek 'Ahok' begitu loh. Anda mesti pilih Yamaha, Honda, atau Suzuki, Kawasaki. Duitnya sama kok, nasib kamu 5 tahun itu sama, buang waktu juga sama yakni waktu datang ke TPS. Pilihlah yang terbaik yang bisa mengurusi kamu," tuturnya.