Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Luar Batang Siap Lakukan Perlawanan

Tahap selanjutnya untuk melakukan penggusuran, warga pun menuturkan tetap melakukan perlawanan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Warga Luar Batang Siap Lakukan Perlawanan
Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Warga Kampung Luar Batang mengais sisa-sisa bongkaran, Rabu (20/4). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok mengaku akan tetap melakukan penggusuran di Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, tepatnya di Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.

Warga yang mengetahui akan sikap bersikeras Ahok untuk melakukan penggusuran, dianggap sebagai tindakan tak memiliki hati nurani.

Pantauan Warta Kota, pasca penertiban Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, tepatnya di Pasar Ikan dan Kampung Akuarium, masih ada warga yang bertahan dengan mencari besi-besi material bekas di reruntuhan bangunan.

Kini, gundukan reruntuhan pun tak begitu tinggi, dan dapat melihat laut dan kapal-kapal yang tengah bersandar.

Suasana dan kondisi di lokasi kawasan yang kini masih terus dilakukan revitalisasi, masih terpantau sama. Belasan alat berat masih menghiasi di kedua kawasan itu.

Selain itu, petugas gabungan yakni Polisi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta instansi terkait juga masih melakukan pengawasan terhadap jalannya penertiban di lokasi tersebut.

Menyinggung terkait kesiapan Ahok dalam tahap selanjutnya untuk melakukan penggusuran, warga pun menuturkan tetap melakukan perlawanan.

Berita Rekomendasi

"Saya dengar katanya unit Rumah Susun (Rusun) tidak siap dan ada penundaan penertiban di Kampung Luar Batang. Tapi, katanya tetap dibongkar. Ya begitulah, pemimpin enggak punya hati, otaknya mungkin enggak ada. Sebab, asal main gusur dan tidak ada dialog, ya ngapain juga saya menyanjung kedisplinan bekerja seorang Ahok. Punya hati aja dulu, untuk tidak membiarkan warganya yang miskin terlantar," ujar Joko (45), warga di RW 03 Kampung Luar Batang, Rabu (20/4).

Terkait Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang belum siap menyediakan ketersiaan unit rusun, dianggap Joko kembali, sebagai kinerja yang buruk.

"Selain gak ada dialog, rusun tidak siap bahkan belum ada yang baru. Mana? Mau dipindahkan ke rusun tapi rusunnya saja belom ada. Saya enggak akan mau pindah kemana-mana, dan tetap tinggal di Luar Batang. Saya nelayan, cari ikan ya di sini. Istri saya dagang ikan juga di sini (Pasar Ikan). Mana mau kami pindah. Dua anak saya masih sekolah, kalau dipindah butuh ongkos berapa lagi. Pak, kita semua di sini butuh yang namanya uang kerohiman," katanya.

Sumarni (40), yang juga warga Kawasan Kampung Luar Batang menanggapi sama dengan Joko. Saat dirinya asik menjemur pakaian, dirinya mengaku tak takut akan penertiban yang akan dilakukan Pemprov DKI.

Pasalnya, warga yang bakal calon menjadi korban perevitalisasian sudah pasang badan, untuk melakukan perlawanan.

Bahkan, ada kesepakatan bersama antar warga, jika warga enggan meninggalkan Kampung Luar Batang.

"Kalau ditanya ketersiadaan unit rusun ya, jikalau memang ada, kami pun enggak akan mau pindah ke rusun. Sekeras apapun penertibannya, warga di sini bakalan melakukan perlawanan tau. Bapak-bapak di sini sudah pasang badan pak. Jangan salah, apalagi pemuda di sini. Mereka rela pasang badan demi bertahan tinggal dan tidak jadi ada penggusuran seperti Pasar Ikan dan Kampung Akuarium," ucapnya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas