TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia sangat kaya dengan musik tradisional. Setiap daerah memiliki musik tradisionalnya masing-masing.

Untuk menumbuhkan apresiasi anak-anak terhadap musik tradisional, sehingga akan tumbuh kecintaan terhadap khasanah musik tradisional ini, organisasi internasional CISV menggelar acara tahunan bernama Mosaic dengan tema “Musik Tradisional”.

Acara yang digelar selama dua hari, Sabtu (30/4) – Minggu (1/5) di Sekolah Pilar Cimanggis, Tapos, Depok akan menampilkan sejumlah komunitas anak jalanan, Hajar Bleh Big Band, kelompok musik dari Sekolah Pilar, delegasi CISV, dan komunitas lainnya.

Penanggungjawab Tim Mosaic CISV, Star Hasugian, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/4) mengatakan, pentas dan kolaborasi musik tradisional dan juga musik modern ini diikuti sebanyak 75 orang anak dan remaja berusia 11-18 tahun.

“Kita akan menyaksikan bahwa musik tradisional  bisa cool dan keren. Ini harus kita apresiasi,” kata Star.

Selain menampilkan kebolehan komunitas anak jalanan, Hajar Bleh dan Sekolah Pilar akan secara khusus tampil di Int'l Jazz Day yang dipusatkan di Amerika Serikat.

“Di acara Mosaic kita mereka juga mau datang dan berkolaborasi dengan peserta,” ujar Star.

Dijelaskan, pada hari pertama, Sabtu, peserta Mosaic akan melakukan tahap discovery kekayaan musik tradisional Indonesia melalui pemaparan nara sumber, penampilan pelaku dari komunitas yang sudah eksis. 

Lalu tahap understand dengan debrief, dengan  memainkan beberapa alat musik, tari dan lagu. 

Pada hari, kedua merupakan  puncak acara Mosaic, karena peserta akan menampilkan yang sudah mereka pelajari , serta penampilan berbagai musik tradisonal lainnya.

Star Hasugian lebih lanjut mengatakan, Mosaic 2016 ini merupakan lanjutan dari misi “Bangga Menjadi Anak Indonesia”.

Dan Pada Mosaic kali ini, CISV mengikutsertakan 10 lembaga lainnya yang memiliki kepedulian pada edukasi untuk  mengirimkan 1 edukator dan 1 siswanya.