TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Bidang Hukum dan Undang-Undang Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rofiqul Umam menjelaskan pihaknya akan segera mengunjungi daerah penggusuran Luar Batang setelah sebelumnya didatangi oleh Aliansi yang mewakili warga kampung tersebut.

"MUI akan turun ke Luar Batang karena MUI didatangi oleh perwakilan warga Luar Batang seminggu atau dua bulan yang lalu," ujar Rofiqul saat ditemui di gedung MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).

Ia juga menuturkan, Aliansi tersebut meminta MUI untuk melakukan mediasi serta membantu warga Luar Batang untuk mendapatkan hak-haknya.

"Mereka meminta supaya MUI memfasilitasi, melakukan mediasi dan membantu hak-hak mereka, jadi kita begitu posisinya, MUI tidak dalam posisi mengkritik secara keras terkait kebijakan pemda," ujarnya.

Hal tersebut turut dibenarkan Wakil Ketua Komisi HUKUM dan Undang-Undang MUI Ihsan Abdullah, ia menegaskan harapannya agar ada titik temu antara warga Luar Batang dengan Ahok.

"Kita berharap ada titik temu, pak Ahok bisa membangun rusun yang standar dan warga yang digusur itu kembali ke rumah susun, dalam situasi yang jauh lebih baik dibanding sebelumnya," kata Ihsan.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) hari ini dikabarkan akan menerima Aliansi Korban Penggusuran Ahok di gedung MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.

Namun Aliansi yang merupakan perwakilan warga Luar Batang tersebut membatalkan agendanya bertemu dengan MUI, karena ada hal lain yang masih belum diketahui penyebabnya.