Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pedagang Tetap Bertahan di Tengah Lesunya Penjualan Batu Akik

"Ya yang laku sekarang ya harganya yang cuma Rp 100.000 sampai Rp 250.000," ujar Pai.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pedagang Tetap Bertahan di Tengah Lesunya Penjualan Batu Akik
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Suasana perdagangan batu akik di anjungan Bengkulu, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lesunya penjualan batu akik sejak pertengahan tahun lalu tampaknya juga berdampak pada pedagang batu akik yang berjualan di anjungan Bengkulu, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Pai (35), merupakan salah seorang pedagang batu akik yang telah setahun menempati kios di sekitar anjungan Bengkulu mengaku pasar sangat sepi dan omsetnya dalam beberapa bulan ini menurun drastis.

"Sekarang sepi banget, kadang laku 2, 3, nggak tentu, sepi banget-lah nggak kayak dulu sebelum puasa tahun lalu," ujar Pai saat ditemui di kiosnya di anjungan Bengkulu, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Jumat (6/5/2016).

Lebih lanjut ia menambahkan, batu yang laku tersebut harganya hanya sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu saja.

"Ya yang laku sekarang ya harganya yang cuma Rp 100.000 sampai Rp 250.000," ujarnya dengan raut wajah sedih.

Ia mengaku, omset yang diraihnya tahun lalu sangat jauh berbeda dari tahun ini dimana  tahun ini bahkan dalam sehari tidak ada pemasukan.

"Jauh banget dulu sama sekarang, omset saya langsung turun, sering juga sehari penuh nggak ada yang beli, puyeng makanya," paparnya.

Berita Rekomendasi

Dulu, menurutnya, ia sering ikut pameran termasuk Jakarta Fair, dan bisa mendapatkan omset 18 juta dalam sehari.

"Saya dulu sering ikutan pameran-pameran juga, kayak Jakarta Fair, nah pas disitu saya bisa dapet Rp 18.000.000 sehari," jelasnya.

Hal tersebut turut dibenarkan oleh pedagang lainnya, Kuro (40).

Dia juga menjelaskan peminat batu akik saat ini sudah menurun drastis dibanding era kejayaannya tahun lalu.

"Dulu saya ikut acara Jakarta Fair omsetnya belasan juta, sekarang boro-boro," tutur pria asli Jakarta tersebut.

Ia menyadari tren batu akik sudah turun, namun dengan segala resiko, ia tetap konsisten menjual batu akik walaupun peminatnya kini semakin sedikit.

"Ya saya ngerti batu akik udah nggak jaman lagi, tapi saya nggak mau jualan yang lain, saya akan tetap nerusin usaha saya ini," katanya.

Kuro pun berharap pemerintah bisa memberikan solusi untuk mengembalikan pamor batu akik yang merupakan warisan budaya bangsa.

"Saya sih maunya pemerintah ngerti gitu sama pedagang-pedagang kayak kita, pemerintah ngasih solusi buat kita, kan kita jualan warisan budaya bangsa, harusnya diperhatikan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas