Pengelola Rusun Pulogebang Janji Fasilitasi Usaha Warga
Oleh karena itu, dia mengupayakan bazar tersebut yang dinamakan Rusun Fair.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Pemberdayaan Unit Pengelola Rusun Pulogebang, Tiurma Asenat mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk memfasilitasi warga Rusun Pulogebang yang bekerja sebagai pedagang.
Satu upaya yang dilakukan pihaknya adalah mencoba membuka bazar makanan yang disponsori oleh pihak swasta setiap Sabtu dan Minggu pagi.
Namun jadwal itu diakui masih tidak tetap.
"Masih tahap-tahap awal, belum bisa diterapkan setiap minggu, masih dua minggu sekali atau tiga minggu. Tergantung pihak sponsor, kalau kami maunya setiap Sabtu-Minggu," jelasnya ketika ditemui Tribunnews.com di rusun Pulogebang, Jakarta, Jumat (6/5/2016)
Dia tidak menampik bahwa warga rusun Pulogebang yang sebagian besar merupakan korban relokasi dari beberapa tempat di Jakarta, mempunyai profesi sebagai pedagang.
Namun, karena terbatasnya tempat, pihaknya tidak dapat mengakomodir seluruh pedagang.
Setidaknya hanya terdapat 52 kios untuk berdagang yang sudah ditempati oleh penghuni rusun sebelumnya, sementara penghuni baru tidak dapat membuka usaha.
Oleh karena itu, dia mengupayakan bazar tersebut yang dinamakan Rusun Fair.
"Kami membatasi karena tidak mungkin semuanya berdagang. Siapa yang mau beli kalau semua penghuninya jualan?" tambahnya.
Tiurma optimis bahwa program itu akan terus berjalan mengingat terdapat pembangunan pintu tol yang mengarah ke Terminal Pulogebang yang saat ini sedang dibangun.
Dirinya berharap dari akses tersebut, banyak orang yang berasal dari luar rusun datang dan membeli dagangan dari rusun.