TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan pengunjung Monas rela mengantre di Cawan Monas untuk menunggu giliran naik ke Puncak Monas yang hanya bisa dilalui dengan satu elevator tersebut.

Libur panjang kali ini tak membuat rasa penasaran warga luar Jakarta sirna dikarenakan antrian pada Jumat (6/5/2016), di hari kedua long weekend ini.

Namun kekesalan salah satu warga tak terbendung kala ia harus mengantri lebih dari tiga jam.

Ayi misalnya, berharap pengelola Monas serta pemerintah provinsi DKI Jakarta menjual tiket masuk ke Tugu Monas secara online, atau dijual di minimarket seperti membeli tiket kereta api.

"Enggak efektif kalau begini, beli tiketnya kalau bisa online di Indomaret, habis itu masuk deh langsung ke atas naik lift, enggak perlu antri panjang beli tiket," jelas Ayi, salah satu warga yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Sudah dibawah ngantre beli tiket, sekarang di atas mau naik lift ke puncak aja ngantrinya bisa lebih dari tiga jam," keluh Ayi, salah

Menurutnya, kawasan Monas masih banyak kurangnya termasuk soal antrean.

"Harga tiketnya emang murah, tapi jangan jadi alasan ga bisa kasih pelayanan yang baik ke pengunjung, dong. Sekarang petugas cuma satu lihat-lihat aja gak bisa benerin yang nyerobot," ujar pria yang membawa 10 anggota keluarganya tersebut.

Pelayanan tiket Monas dengan menggunakan gelang memang sudah tidak lagi dijalankan. Namun menurut pengelola, kini sistem masuk ke Puncak diatur dengan jam-jam tertentu.

Staf TU Kantor Pengelola Kawasan, Heri Margono mengatakan kini sistemnya menggunakan kuota.

"Sekarang sudah gak pakai gelang lagi, banyak yang hilang dan pengunjung kira itu sebagai souvenir. Kami sekarang membatasi pengunjung dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore untuk 1800 pengunjung yang ke puncak, nanti jam 4 dibuka lagi sampai malam untuk 700 orang," jelas Heri.

Jumlah pengunjung ini untuk mengantisipasi antrian yang menumpuk di Pelataran Cawan Monas.