Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Lauser Acuhkan Tiga Kali Undangan Dialog Pemerintah

"Saya tanya ke warga namanya pa Guyub, pak sebetulnya bapak punya apa sih kepemilikan tanah itu misalnya kwitasi? Kata dia boro boro punya kepemilikan

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Warga Lauser Acuhkan Tiga Kali Undangan Dialog Pemerintah
Warta Kota
Penertiban pemukiman (ilustrasi) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Selatan, Jayadi mengatakan rencana penggusuran tanah di Jalan Lauser tepatnya di RT 08/08, kelurahan Gunung, kebayoran lama Jakarta Selatan, berawal dari surat yang diserahkan PD PAM Jaya kepada Gubernur DKI Jakarta.

Dalam surat tersebut PAM Jaya mengaku memiliki aset tanah dengan status HGB yang kini ditinggali warga.

Dari laporan tersebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan disposisi kepada Walikota Jakarta Selatan.

Kemudian Pemkot Jakarta Selatan meneliti status tanah tersebut.

"Ternyata setelah kami mediasi yang dihadiri PAM Jaya, kami yakini yang dimiliki warga adalah aset PAM dengan bukti sertifikat," katanya saat rapat mediasi dengan warga di DPRD DKI Jakarta, Senin (9/5/2016).

Menurut Jayadi karena tanah terbukti milik PAM Jaya, maka ia melakukan dialog dengan warga.

Berita Rekomendasi

Namun setelah tiga kali diundang, tidak ada warga yang bersedia melakukan dialog.

"Sesuai dengan Undang-undang. Karena ini asetnya PAM dan minta dibalikan, lalu Pemprov keluarkan surat peringatan kepada penghuni," katanya.

‎Sementara itu, Camat Kebayoran Baru Fidyah Rokhim mengatakan tiga kali pemanggilan yang telah dilakukan pihaknya sama sekali tidak digubris warga.

Karena tidak ada yang hadir, ia bersama jajaran kelurahan Gunung kemudian mendatangi untuk meminta penjelasan dari warga.

Setelah enam hari, ia kembali mengundang warga untuk berdialog di kantor kecamatan‎, namun lagi-lagi warga tidak hadir.

Penasaran, Camat pun kembali mendatangi pemukiman dan menanyakan apakah memiliki bukti dokumen kepemilikan tanah.

"Saya tanya ke warga namanya pa Guyub, pak sebetulnya bapak punya apa sih kepemilikan tanah itu misalnya kwitasi? Kata dia boro boro punya kepemilikan berupa surat," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas