Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cagub DKI Muhamad Idrus Prihatin Maraknya Kekerasan Seksual

Seperti yang dialami seorang gadis berusia 12 tahun YL yang menjadi korban kebejatan 4 pemuda mabuk di kuburan

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Cagub DKI Muhamad Idrus Prihatin Maraknya Kekerasan Seksual
Ist
Muhamad Idrus 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Muhamad Idrus dari PKS ikut prihatin terhadap kondisi darurat kekerasan seksual yang terjadi pada bangsa ini, khususnya untuk daerah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Seperti yang dialami seorang gadis berusia 12 tahun YL yang menjadi korban kebejatan 4 pemuda mabuk di kuburan Tanah Wakaf Ciborong, Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (17/5/2016).

“Tiadanya ruang aman bagi perempuan dan anak perempuan serta nilai-nilai moral yang dipegang masyarakat sudah tidak dianggap, menyebabkan tidak ada lagi patokan-patokan yang menentukan suatu hal boleh dilakukan atau tidak serta patokan baik dan buruk dikalangan masyarakat. Tiap orang saling bersikap dan tidak peduli dengan orang lain,” tutur Idrus menyayangkan.

Selain YL, Sepekan yang lalu, warga Jabodetabek digemparkan oleh kasus ditemukannya mayat balita berinisial LN (2,5 tahun) yang meninggal di daerah Kampug Pabuaran, Cibungbulang, Kabupaten Bogor akibat diperkosa tetangganya sendiri.

Kasus LN ini mengingatkan kita pada kasus serupa yang terjadi pada 11 Oktober 2013 lalu. Ya, bayi AA (usia 9 bulan) yang meninggal di RS Kramat Jati Jakarta Timur, akibat kekerasan seksual yang berdasarkan hasil penyelidikan dilakukan oleh pamannya sendiri dengan bukti ditemukannya sejumlah luka di kemaluan dan anus korban.

Masih di tahun 2013, RI, perempuan usia 11 tahun meninggal di RS Persahabatan Jakarta Timur akibat kebejatan ayah kandungnya sendiri.

Bahkan, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat terjadi 21,6 juta kasus kekerasan terhadap anak disepanjang tahun 2010-2014, dan Jakarta menjadi kota terbanyak kasus kekerasan seksual.

Berita Rekomendasi

“Tingginya angka kekerasan seksual terhadap anak memperlihatkan tidak ada perlindungan hukum yang pasti yang bisa menjamin keselamatan mereka,” tutur Idrus yang dikenal dengan jargon #JakartaKEREN.

Idrus pun menyayangkan aparat penegak hukum yang terkesan lambat menangani kasus kekerasan karena terjebak dalam menempatkan pasal kesusilaan semata-mata sebagai persoalan pelanggaran terhadap nilai budaya, norma agama, atau sopan santun yang berkaitan dengan nafsu perkelaminan, bukan sebagai kejahatan terhadap orang.

“Banyaknya kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dewasa, remaja dan anak perempuan hendaknya menjadi perhatian serius pemerintah. Untuk Jakarta, pemerintah DKI harus tampil di depan mencari solusi tepat agar kasus serupa tidak terjadi di Jakarta,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas