Hal yang Terjadi di Kamar Sebelum EF Diperkosa Lalu Dihabisi Secara Sadis
RA, yang mengaku berpacaran dengan EF, baru kali pertama berkunjung ke mes itu, dan belum tahu posisi kamar sang pacar. EF memberi kode, pintu kamar
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (17/5/2016) sore, menyelesaikan rekonstruksi kasus pembunuhan EF (19), perempuan yang diperkosa dan dibunuh secara sadis di Tangerang, Banten, pada Kamis (12/5/2016) malam.
Rekonstruksi dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP), yaitu mes karyawan PT Polyta Global Mandiri, Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Total ada 31 adegan yang merangkum seluruh peristiwa pembunuhan sadis tersebut, mulai dari EF didatangi tiga orang tersangka, hingga ketiganya bekerja sama memerkosa dan kemudian membunuh EF.
"Awalnya, tersangka RA (16) datang ke kamar mes EF. Mereka sebelumnya sudah janjian, dan RA memang baru kali pertama datang ke sana," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Eko Hadi Santoso, di lokasi.
RA, yang mengaku berpacaran dengan EF, baru kali pertama berkunjung ke mes itu, dan belum tahu posisi kamar sang pacar. EF memberi kode, yaitu pintu kamar yang sedikit terbuka, itulah kamarnya.
RA akhirnya mengetahui kamar EF dan langsung masuk ke kamar pada Kamis malam itu. Di dalam kamar, keduanya berbincang selama 30 menit.
Beberapa saat berbincang, RA minta untuk berhubungan badan. Namun, permintaan itu ditolak EF karena takut hamil.
"Terus, RA keluar. Di luar, dia ketemu sama Rahmat Arifin dan Imam. Tiga-tiganya sama-sama belum kenal. Arifin tanya, RA ini siapa, dan habis ketemu siapa di dalam," tutur Eko.
RA mengaku habis menemui pacarnya yang bernama Indah. Kepada RA, EF memang mengaku bernama Indah.
Arifin yang sebenarnya sudah kenal dengan EF bingung dengan nama Indah yang dimaksud. Atas permintaan Arifin, RA diajak ke dalam untuk memperlihatkan orang bernama Indah yang dimaksud.
Saat kembali itu, ketiganya langsung membekap EF dengan kain dan bantal, lalu memerkosanya secara bergantian.
Setelah memerkosa, mereka memutuskan untuk membunuh EF. Sejumlah adegan sadis kemudian direkonstruksikan.
Setelah melakukan pembunuhan, para tersangka satu per satu keluar dari kamar di mes tersebut tanpa diketahui warga sekitar.
Jenazah EF baru ditemukan teman-temannya pada Jumat pagi keesokan harinya. Teman-teman EF mendatangi mesnya setelah dia tidak muncul di tempat kerja.
Andri Donnal Putera/Kompas.com