Lulung: Saat ini Eranya Perang Proxy
Abraham Lunggana alias Haji Lulung, mengatakan perang yang dijalankan rakyat Indonesia saat ini sudah berubah.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Abraham Lunggana alias Haji Lulung, mengatakan perang yang dijalankan rakyat Indonesia saat ini sudah berubah.
"Musuh yang dilawan tidak menggunakan senjata konvensional, sehingga tidak bisa dilawan dengan senjata biasa," kata Lulung dalam diskusi soal komunis, di kantor Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI), Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2016).
Lulung menyebut musuh yang hendak melemahkan Indonesia, tidak menunjukkan batang hidungnya secara langsung. Mereka menggunakan perwakilan atau istilahnya adalah proxy war.
"Kita perang asimetris, perang proxy. Nggak bisa lagi sekedar (teriak) lawan-lawan," ujarnya.
Lulung yang juga merupakan anggota DPRD DKI Jakarta itu menambahkan, bahwa musuh dalam melancarkan aksinya untuk memecah belah rakyat, juga menggunakan media sosial.
"Untuk mengadu domba kita, menjustifikasi kita," katanya.
Musuh yang ia duga dibekingi pemodal asing itu kata dia juga berusaha menjauhkan rakyat dari TNI dan Polri.
Lulung menyebutkan salah satu caranya, adalah dengan mengadu TNI-Polri dengan rakyat.
"Contoh kejadian penggusuran-penggusuran belakangan ini, bungkusannya adalah kebijakan, pemerintah harus dibantu TNI Polisi," terangnya.
Ia mengimbau semua pihak untuk bersatu, merapatkan barisan guna melawan segala kekuatan yang hendak melemahkan Indoensia. Kata dia kekuatan tersebut juga termasuk kekuatan komunis gaya baru, yang kini sudah merasuk ke berbagai lini.