TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pengerah tenaga kerja indonesia swasta ( PPTKIS ) memberi apresiasi positif langkah  Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia M Hanif Dhakiri, yang melawat ke negara-negara timur tengah Saudi Arabia, Uni Emirates Arab dan Qatar selama sepekan sejak 22 Mei 2016 lalu.

Direktur PT Yanbu Al Bahar Recruitment, Umar Ali MS mengatakan bahwa tiga agenda pokok lawatan  Hanif  sebagai upaya singkronisasi kebijakan ketenagakerjaan untuk pencegahan TKI illegal dan trafficking, perluasan penempatan pekerja formal serta penjajakan kerjasama investasi pelatihan kerja merupakan langkah maju untuk membangun image positif indonesia selama ini sebagai sumber penyuplai pembantu rumah tangga ditimur tengah dengan seabrek masalah.

"Karena itu, langkah MHD adalah solusi yang positif ditengah morat marutnya dunia usaha penempatan TKI pasca moratorium 11 Agustus 2011 dan secara resmi pemerintah menutup penempatan pembantu rumah tangga di semua Negara timur tengah," ungkap Umar Ali MS, Kamis (26/5/2016).

Upaya MHD ke Timur Tengah dikatakannya mensinkronisasikan kebijakan dan mengajak pihak negara menempatkan investasi pada pelatihan sebagai upaya peningkatan kualitas yang di sesuaikan kebutuhan Negara bersangkutan adalah satu terobosan.

"Hal ini akan lebih efektif mewujukan target pemerintah membuka 10 juta lapangan kerja hingga 2019," tutur Umar.

Selama ini pihak swasta diakuinya sebagai pelaku penempatan pada dasarnya ingin mengikuti kemauan pemerintah untuk menggarap tenaga kerja formal maupun semi formal, sebab sector ini memiliki pasar yang besar, namun kendala besarnya ada pada sistim recruitmen, kopetensi dan biaya.


"Jadi, kami pihak swasta pelaku penempatan menyambut baik dan akan meningkatkan menagemen kerja sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah," tandasnya.

Karena itu,  pihaknya diakui Umar dalam waktu dekat berharap bisa duduk bersama dengan pemerintah membahas lebih jauh menyambut program ini, untuk saling dukung mewujudkan program positif ini bisa tercapai dengan baik.