Marak Kejahatan Seksual, Polri Ajak Edukasi Akhlak dan Budi Pekerti
Boy Rafli Amar mengajak masyarakat dan tokoh masyarakat untuk memberikan pendidikan nonformal
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejahatan sadis seksual terhadap anak dan wanita yang belakangan terjadi, salah satu faktornya adalah kurangnya pendidikan terhadap akhlak dan budi pekerti.
Untuk itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengajak masyarakat dan tokoh masyarakat untuk memberikan pendidikan nonformal pengetahuan tersebut kepada anak-anak.
"Masyarakat diharapkan bisa lebih konsen dengan perhatian anak-anak kita untuk menambah pendidikan akhlak," kata Boy saat menjadi narasumber dalam forum group discussion dengan tema fenomena kejahatan seksual terhadap anak atau perempuan serta solusinya di Jakarta Selatan, Jumat (27/5/2016).
Menurut Boy, penambahan ilmu akhlak bisa menjadi salah satu solusi meminimalisir maraknya kekerasan seksual yang tengah menjadi tren saat ini.
Namun dalam pelaksanaannya sungguh tidak mudah, pasalnya banyak hambatan untuk menyalurkan pendidikan akhlak seperti di daerah pedalaman.
"Kita (Polri) ingin dari daerah yang aspek pendidikannya lemah bisa tersentuh dengan pendidikan nonformal yang berkaitan dengan akhlak. Nanti ketika berkembang dewasa mereka tidak melakukan tindakan yang tidak menyimpang," kata jenderal bintang dua itu.
Lebih lanjut Boy berharap supaya seluruh lapisan masyarakat turut serta andil dalam menangani pendidikan akhlak.
Dengan akhlak, perilaku kekerasan seksual dapat dicegah dan angka kekerasan juga semakin menurun.
"Polisi mengajak semua pihak ada sinergitas saling koordinasi terhadap isu kekerasan ini, pembuka masyarakat, alim ulama sama-sama bangun generasi anak yang dilandasi agama," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.